Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pengelola unit pembenihan rakyat lele, gurami, dan nila memaksimalkan potensi pasar melalui promosi tidak langsung secara internal.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Trenggono di Kulon Progo, Kamis, mengatakan jumlah unit pembenihan rakyat (UPR) yang aktif sebanyak 47 unit.
Produksi benih pada 2023, yakni lele 11.652.100 ekor, gurami 318.100 ekor, dan nila merah 133.800 ekor.
"Produksi tersebut baru mencukupi sekitar 20-25 persen kebutuhan benih pembudidaya di Kulon Progo," kata Trenggono.
Karena itu, kata dia, UPR harus memanfaatkan potensi pasar benih ikan, baik untuk mencukupi kebutuhan Kulon Progo dan luar.
"Pangsa pasar harus dioptimalkan UPR memproduksi benih secara maksimal dan mempromosikan benihnya," katanya.
Selain itu, Trenggono berharap Forum UPR Kulon Progo harus ikut berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program Gerakan Membangun Secara Gotong Royong (GerBang SeGoRo) bidang kelautan dan perikanan mulai dari hulu ke hilir guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, termasuk UPR.
"Kita harus mampu memproduksi dan menjual produk Kulon Progo," katanya.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Kulon Progo Suryadi mengatakan Forum UPR harus dapat mendukung dan mewujudkan kesuksesan pelaksanaan Program “GerBang SeGoRo”.
Untuk mewujudkan keberlanjutan dalam pembenihan ikan, maka pelaku usaha (UPR) membutuhkan kemudahan akses dalam hal ketersediaan induk berkualitas, ketersediaan pakan pokok cacing sutera, dan jaringan pemasaran hasil.
"Selanjutnya, perlunya peningkatan SDM pembenih. Ilmu budi daya pembenihan secara teori maupun praktik sangat diperlukan. Untuk itu pelatihan atau studi tiru sangat dibutuhkan untuk peningkatan kompetensi SDM pembenih ikan," katanya.