Semarang (ANTARA) - Jalur Pantai Utara (Pantura) di wilayah Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin malam, masih tergenang rob memasuki H-2 atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho saat dihubungi, Senin malam, mengatakan rob sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa hari lalu
Menurut dia, Sayung selama ini memang menjadi langganan rob, yakni limpasan air laut sehingga diupayakan penyedotan dengan pompa untuk mengurangi debit dan ketinggian.
"Pompanya sudah berjalan terus selama sekitar 10 hari ini. Kalau jalannya (jalur Pantura, Red.) sudah relatif tinggi. Yang paling terdampak justru permukiman," katanya pula.
Bahkan, kata dia, rob berdampak terhadap 10 desa yang ada di Kecamatan Sayung, khususnya Desa Tambakroto, Sayung, dan Loireng.
Kebetulan saat ini bertepatan dengan arus mudik Lebaran, kata dia lagi, sehingga kendaraan pemudik yang melintas jalur Pantura Sayung ikut terimbas dengan terjadinya rob.
Namun, kata dia, ketinggian rob sejauh ini masih memungkinkan untuk dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat.
"Pantauan kami, (rob, Red ) paling parah ada di depan RSI, depan Polytron. Tapi, tadi sepeda motor dan mobil kecil masih bisa lewat," kata Agus.
Diaz (32), warga Sayung, Demak, mengaku rob sebenarnya sudah terjadi sejak lama, tetapi terkadang muncul dan surut, termasuk beberapa hari ini yang kembali naik.
"Ketinggiannya variatif ya, ada yang semata kaki hingga setengah betis orang dewasa. Tadi banyak kendaraan antre ambil lajur paling kanan menghindari rob," katanya.
Sementara itu, Jalan Kaligawe Semarang yang menjadi jalur utama Pantura Jateng kembali tergenang akibat rob, setelah banjir yang menggenangi kawasan tersebut berangsur surut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jalur Pantura di Sayung Demak masih tergenang rob
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho saat dihubungi, Senin malam, mengatakan rob sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa hari lalu
Menurut dia, Sayung selama ini memang menjadi langganan rob, yakni limpasan air laut sehingga diupayakan penyedotan dengan pompa untuk mengurangi debit dan ketinggian.
"Pompanya sudah berjalan terus selama sekitar 10 hari ini. Kalau jalannya (jalur Pantura, Red.) sudah relatif tinggi. Yang paling terdampak justru permukiman," katanya pula.
Bahkan, kata dia, rob berdampak terhadap 10 desa yang ada di Kecamatan Sayung, khususnya Desa Tambakroto, Sayung, dan Loireng.
Kebetulan saat ini bertepatan dengan arus mudik Lebaran, kata dia lagi, sehingga kendaraan pemudik yang melintas jalur Pantura Sayung ikut terimbas dengan terjadinya rob.
Namun, kata dia, ketinggian rob sejauh ini masih memungkinkan untuk dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat.
"Pantauan kami, (rob, Red ) paling parah ada di depan RSI, depan Polytron. Tapi, tadi sepeda motor dan mobil kecil masih bisa lewat," kata Agus.
Diaz (32), warga Sayung, Demak, mengaku rob sebenarnya sudah terjadi sejak lama, tetapi terkadang muncul dan surut, termasuk beberapa hari ini yang kembali naik.
"Ketinggiannya variatif ya, ada yang semata kaki hingga setengah betis orang dewasa. Tadi banyak kendaraan antre ambil lajur paling kanan menghindari rob," katanya.
Sementara itu, Jalan Kaligawe Semarang yang menjadi jalur utama Pantura Jateng kembali tergenang akibat rob, setelah banjir yang menggenangi kawasan tersebut berangsur surut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jalur Pantura di Sayung Demak masih tergenang rob