Banjarmasin (ANTARA) - Delegasi negara Brasil dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali memiliki ketertarikan ingin mengadopsi teknologi pemanfaatan air yang dimiliki Tim Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah ULM, Maya Amalia di Banjarmasin, Senin, mengatakan teknologi unggulan pemanfaatan air milik ULM yang dipamerkan dalam WWF ke-10 itu terdiri atas dua karya. Pertama, dari Fakultas MIPA ULM berupa alat Water Treatment hasil karya dosen Totok Wianto dan tim yang mampu menjadikan air gambut menjadi air layak minum dengan kapasitas antara 1-2 liter/menit.



“Alat ini andal untuk peralatan setelah kejadian bencana hidrologi seperti banjir, karena dilengkapi dengan solar sel (sel surya) yang mampu mengubah energi cahaya menjadi energi listrik,” ujarnya.

Yang kedua, pupuk organik berbahan baku enceng gondok karya dari Fakultas Pertanian ULM diketuai dosen Dessy Maulidya Maharani beserta tim.

“Kedua produk ini telah kami tampilkan pada ajang WWF ke-10 di Bali pada beberapa waktu lalu. Kami berkolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III,” tuturnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Brasil tertarik adopsi teknologi pemanfaatan air dari ULM

Pewarta : Tumpal Andani Aritonang
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024