Klaten (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI memperluas jaringan internet di lima desa yang terletak di lereng Gunung Merapi untuk menunjang kebutuhan masyarakat terutama pelaku usaha.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto pada peluncuran program bantuan pemerintah penyediaan layanan akses internet fixed broadband tahun 2024 di Desa Dompol, Klaten, Jawa Tengah, Kamis mengatakan program tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Tujuannya untuk melakukan transformasi digital. Transformasi digital akan mengubah secara struktural cara kerja beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya luring atau offline menjadi lebih banyak ke daring, online," katanya.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 mengajarkan masyarakat untuk banyak memanfaatkan sektor telekomunikasi, termasuk juga internet.
"Yang tadinya kita nggak kenal apa itu zoom, susah banget kita memperkenalkan, bagaimana kita bekerja secara paperless, online," katanya.
Ia mengatakan sejak diselenggarakannya proyek percontohan di tahun 2018 hingga penyediaan tahun 2024 total bantuan pemerintah akses internet fixed broadband (FBB) sudah tergelar di 8.463 titik rumah tangga/UMKM dan fasilitas umum yang tersebar di 164 desa, 47 kabupaten, dan 9 provinsi di Indonesia.
Khusus untuk tahun 2024, disediakan akses internet sebanyak 2.606 titik yang berada di 35 desa, 11 kabupaten dan 8 provinsi yang terdiri dari 2.401 titik rumah tangga/UMKM dan 205 titik fasilitas umum.
"
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto pada peluncuran program bantuan pemerintah penyediaan layanan akses internet fixed broadband tahun 2024 di Desa Dompol, Klaten, Jawa Tengah, Kamis mengatakan program tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Tujuannya untuk melakukan transformasi digital. Transformasi digital akan mengubah secara struktural cara kerja beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya luring atau offline menjadi lebih banyak ke daring, online," katanya.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 mengajarkan masyarakat untuk banyak memanfaatkan sektor telekomunikasi, termasuk juga internet.
"Yang tadinya kita nggak kenal apa itu zoom, susah banget kita memperkenalkan, bagaimana kita bekerja secara paperless, online," katanya.
Ia mengatakan sejak diselenggarakannya proyek percontohan di tahun 2018 hingga penyediaan tahun 2024 total bantuan pemerintah akses internet fixed broadband (FBB) sudah tergelar di 8.463 titik rumah tangga/UMKM dan fasilitas umum yang tersebar di 164 desa, 47 kabupaten, dan 9 provinsi di Indonesia.
Khusus untuk tahun 2024, disediakan akses internet sebanyak 2.606 titik yang berada di 35 desa, 11 kabupaten dan 8 provinsi yang terdiri dari 2.401 titik rumah tangga/UMKM dan 205 titik fasilitas umum.
"