Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan guru memiliki peran kunci dalam membangun dialog dan pemahaman lintas budaya dan umat beragama di kalangan peserta didik.
Terlebih, kata dia, dalam konteks dunia yang semakin global dan pluralistik, pendidikan memainkan peran krusial dalam mempromosikan koeksistensi damai dan kolaborasi lintas agama.
“Guru memiliki peran strategis dalam mengajarkan dan mempromosikan koeksistensi damai. Dan sebagai fasilitator pembelajaran, guru juga dapat memberikan contoh konkret dalam menghargai dan menghormati perbedaan,” ucap Mendikbudristek Nadiem dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli Mendikbudristek bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat Muhammad Adlin Sila.
Dalam agenda “Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB)” yang diselenggarakan Institut Leimena di Jakarta, Kamis, ia mengatakan pendidikan yang berbasis pada pengenalan keragaman membentuk kesadaran kritis siswa untuk melihat dari perspektif yang lebih luas dan menghargai kontribusi dari kelompok lain.
Ia menyebut sejumlah agenda yang bisa dilakukan di sekolah antara lain acara Hari keberagaman, bermain peran dan studi kasus terkait masalah kesadaran sosial, ataupun mempelajari peristiwa sejarah terkait keberhasilan kolaborasi lintas budaya dan agama.
“Institusi pendidikan dapat menjadi arena di mana dialog konstruktif tentang isu-isu keagamaan dapat berlangsung secara terbuka dan empiris,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendikbudristek paparkan peran guru membina pemahaman lintas agama