Ankara (ANTARA) - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS)  Donald Trump lolos dari upaya pembunuhan saat berpidato di depan umum dan selamat berkat gerakan memiringkan kepala sesaat yang mengalihkan peluru, yang dia gambarkan sebagai "pengalaman yang sangat nyata."   

“Saya tidak seharusnya berada di sini, saya seharusnya sudah mati,” kata Trump dalam wawancara eksklusif dengan New York Post yang dilaporkan pada Senin.

Calon Presiden AS yang mengenakan perban putih di telinga kanannya itu menceritakan kejadian yang hampir merenggut nyawanya.

Dia menjelaskan bahwa gerakan kecilnya untuk menolehkan kepala saat membaca grafik tentang imigran gelap telah menyelamatkan nyawanya, mengubah apa yang tadinya merupakan tembakan fatal menjadi tembakan sekilas yang merobek sebagian kecil telinganya.

“Untungnya atau demi Tuhan, banyak orang mengatakan demi Tuhan saya masih di sini,” ujar Trump sembari menekankan betapa ajaibnya kelangsungan hidupnya.

Lebih lanjut Trump menggambarkan bagaimana agen Secret Service bereaksi. Dia memuji tindakan cepat dan tegas mereka, membandingkan respons mereka dengan linebacker atau anggota tim bertahan dalam permainan olahraga saat melindungi dirinya.

Sesaat dari insiden yang terekam dalam video menunjukkan Trump berkata "Tunggu, saya ingin mengambil sepatu saya," ketika para agen bergegas turun dari panggung. Trump menjelaskan bahwa respons kuat para agen tersebut menyebabkan sepatunya terlepas, meski dipasang dengan ketat.

Sumber : Anadolu
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Trump sebut upaya pembunuhannya sebagai pengalaman yang sangat nyata

Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024