Jakarta (ANTARA) -
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dan Papua Nugini perkuat kerja sama bidang pendidikan
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Pemerintah Papua Nugini melalui Departemen Pendidikan Nasional bersepakat untuk memperkuat kerja sama bidang pendidikan dalam pertemuan bilateral.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kemendikbudristek di Jakarta pada Selasa malam, bentuk kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan memorandum saling pengertian (memorandum of understanding/MoU) bidang pendidikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kemendikbudristek di Jakarta pada Selasa malam, bentuk kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan memorandum saling pengertian (memorandum of understanding/MoU) bidang pendidikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Pemerintah Indonesia menyambut baik upaya kedua negara dalam menjaga kerja sama pendidikan melalui naskah kerja sama yang akan berlaku hingga tahun 2033.
“Selama lima tahun terakhir, melalui gerakan transformasi Merdeka Belajar, pemerintah Indonesia terus mendorong perwujudan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan relevan. Pembelajaran di sekolah kini semakin berpusat kepada murid sehingga memungkinkan pengembangan bakat dan minat secara optimal,” tutur Nadiem.
Adapun ruang lingkup yang tercakup dalam kerja sama tersebut, meliputi program pertukaran pelajar, penelitian bersama, beasiswa, pengembangan kurikulum, pembelajaran bahasa, dan program pelatihan.
Revitalisasi pendidikan vokasi turut menjadi fokus utama dari Merdeka Belajar yang dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang lebih siap untuk bekerja, melanjutkan pendidikan, atau menjadi wirausaha.
Saat ini, terdapat lebih dari 2.000 SMK Pusat Keunggulan yang mengedepankan skema taut suai (link and match) untuk mempererat kolaborasi yang lebih erat antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja dan dunia industri.
Kerja sama yang lebih erat antara satuan pendidikan dengan industri turut didukung oleh Kemendikbudristek melalui skema pemadanan pendanaan atau matching fund.
Di sisi lain, untuk jenjang pendidikan tinggi, Kemendikbudristek telah memberikan kemerdekaan yang lebih luas bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus melalui sejumlah program Kampus Merdeka.
Salah satunya adalah Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa akademik dan vokasi untuk melakukan magang di perusahaan kelas dunia.