Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis dermatologi, venereologi dan estetika dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membeberkan sejumlah gejala yang dapat dirasakan masyarakat apabila tertular infeksi jamur penyebab kurap bernama dermatofita.
“Jadi kurap itu merupakan suatu penyakit akibat adanya jamur pada kulit, kuku atau kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Nanti dia bisa muncul di lipatan paha atau selangkangan juga,” kata Dr. dr. Eliza Miranda, SpDVE, Subsp. D.T dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.
Eliza mengatakan kurap dapat mengenai kulit apabila orang tersebut tidak menjaga kebersihan dirinya saat beraktivitas seperti sering bertukar pakaian dengan orang lain, bercocok tanam tanpa sarung tangan atau berjalan tanpa alas kaki.
Kondisi imun yang rendah seperti yang dialami oleh pasien HIV/AIDS, pasien lupus dan pasien terapi kanker juga mempermudah tubuh tertular infeksi.
Pada umumnya, gejala yang timbul saat seseorang terkena kurap, yakni munculnya bercak merah yang semakin lama akan meluas di beberapa bagian kulit. Warna merahnya biasanya lebih redup di bagian tengah dan terang pada bagian tepi.
Kemudian bercak merah itu akan menimbulkan rasa gatal dan apabila dibiarkan semakin lama akan bersisik, serta polanya berubah menyerupai awan karena adanya penggabungan dari beberapa lesi kulit.
“Jadi kalau sudah ada bercak merah dan gatal, pasti jadi tanda tanya. Bisa jadi itu infeksi jamur kurap, walaupun bercak merah dan gatal bisa ditemukan di penyakit lain seperti eksim, tapi itu juga bisa ada di kulit,” ujar dia.
Kemudian pada bagian kuku, gejala yang dialami penderita kurap yaitu kuku akan rusak. Warnanya tidak lagi putih atau bening, melainkan keruh, berwarna kekuningan, hijau atau hitam, rapuh dan mudah patah.
Seseorang terkena kurap, ini gejalanya
Ilustrasi (ANTARA/Ist)