Jakarta (ANTARA) - VP of Facebook Tom Alison mengatakan pihaknya tetap percaya diri bahwa platform Facebook sebagai jejaring sosial tetap eksis dan digunakan oleh banyak pengguna dari beragam generasi di tengah tren konten video pendek yang sedang naik daun.
"Facebook melihat ini sebagai sebuah keuntungan, karena kami punya jaringan pengguna yang tidak hanya berisikan pengguna yang baru ingin menjadi kreator tapi juga memang menyukai konten-konten video. Terutama di APAC," kata Tom dalam wawancara bersama wartawan kawasan Asia Pasifik (APAC) yang berlangsung, Kamis (25/7).
Tom mengatakan pihaknya melihat tren video pendek sebagai konten merupakan lanskap yang kompetitif di industri jejaring sosial.
Hal itu dikarenakan video pendek memungkinkan banyak orang bisa mencoba peruntungan untuk menjadi kreator konten tanpa membutuhkan banyak modal karena untuk membuat konten tersebut hanya membutuhkan kamera ponsel yang canggih dan internet berkecepatan tinggi.
Apalagi saat ini industri ponsel pintar pun sudah banyak sekali mengembangkan kualitas kamera yang mumpuni sehingga potensi untuk menjadi konten kreator lewat video pendek terasa menjadi mudah.
Selain itu, konten video-video pendek dinilai memiliki daya tarik durasi yang singkat namun sudah dapat memberikan hiburan, edukasi, dan informasi.
Menurut Tom, tidak jarang juga video pendek di Facebook membuat antar pengguna bisa membuka jejaring baru dan menggunakannya sebagai bahan untuk membuka obrolan baru.
"Hal ini (tren video pendek) juga membuat kami menerima perubahan konten ke bentuk video, termasuk video pendek di dalamnya," katanya.
Dalam peta jalan Facebook untuk tetap membuat platform ini relevan dari generasi ke generasi, pengembangan fitur-fitur video turut menjadi bagian dari strateginya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Facebook tetap eksis di tengah tren konten video pendek naik daun
"Facebook melihat ini sebagai sebuah keuntungan, karena kami punya jaringan pengguna yang tidak hanya berisikan pengguna yang baru ingin menjadi kreator tapi juga memang menyukai konten-konten video. Terutama di APAC," kata Tom dalam wawancara bersama wartawan kawasan Asia Pasifik (APAC) yang berlangsung, Kamis (25/7).
Tom mengatakan pihaknya melihat tren video pendek sebagai konten merupakan lanskap yang kompetitif di industri jejaring sosial.
Hal itu dikarenakan video pendek memungkinkan banyak orang bisa mencoba peruntungan untuk menjadi kreator konten tanpa membutuhkan banyak modal karena untuk membuat konten tersebut hanya membutuhkan kamera ponsel yang canggih dan internet berkecepatan tinggi.
Apalagi saat ini industri ponsel pintar pun sudah banyak sekali mengembangkan kualitas kamera yang mumpuni sehingga potensi untuk menjadi konten kreator lewat video pendek terasa menjadi mudah.
Selain itu, konten video-video pendek dinilai memiliki daya tarik durasi yang singkat namun sudah dapat memberikan hiburan, edukasi, dan informasi.
Menurut Tom, tidak jarang juga video pendek di Facebook membuat antar pengguna bisa membuka jejaring baru dan menggunakannya sebagai bahan untuk membuka obrolan baru.
"Hal ini (tren video pendek) juga membuat kami menerima perubahan konten ke bentuk video, termasuk video pendek di dalamnya," katanya.
Dalam peta jalan Facebook untuk tetap membuat platform ini relevan dari generasi ke generasi, pengembangan fitur-fitur video turut menjadi bagian dari strateginya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Facebook tetap eksis di tengah tren konten video pendek naik daun