Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja (DPKUMKMTK) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar Bursa Kerja 2024 untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah itu.
Kepala DPKUKMTK Gunungkidul Supartono di Gunungkidul, Rabu, mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu langkah konkret dari pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan penempatan kerja di Gunungkidul.
Masalah pengangguran di Indonesia, termasuk di Gunungkidul, kata dia, sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
"Bursa Kerja ini diharapkan dapat mempersempit kesenjangan tersebut," kata Supartono.
Bursa kerja digelar dua hari pada 14-15 Agustus 2024 yang diikuti oleh 25 perusahaan dengan tujuh perusahaan diantaranya siap mengakomodir penyandang disabilitas.
Acara ini tidak hanya mempermudah pencari kerja dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan, kata dia, tetapi juga membantu perusahaan dalam menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria mereka.
"Acara ini juga bertujuan untuk menarik minat perusahaan-perusahaan, baik dari Jakarta maupun daerah lain, untuk berinvestasi di Gunungkidul," katanya.
Dengan investasi yang lebih besar, lanjutnya, diharapkan iklim investasi di daerah ini akan semakin baik dan mampu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian lokal.
"Kami berharap perusahaan yang di Gunungkidul menyerap tenaga kerja dari wilayah ini," katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta menekankan pentingnya persiapan sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan dunia kerja saat ini. Menurutnya generasi muda harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
"Hanya dengan bekal yang cukup, mereka akan mampu bersaing dan berkarya secara nyata di perusahaan-perusahaan yang ada," katanya.
Bupati juga menyoroti sekitar 67 persen penduduk Gunungkidul berada dalam usia produktif (15-64 tahun), namun banyak di antara mereka yang masih menghadapi berbagai persoalan dalam mencari pekerjaan.
"Oleh karena itu pemerintah bersama masyarakat harus bekerja sama untuk mempersiapkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif," katanya.
Kegiatan itu juga diisi dengan pameran yang diikuti pelaku UMKM dari Desa Logandeng dan sekitarnya. Kegiatan ini menjadi ajang promosi bagi UMKM lokal untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas dan meningkatkan perekonomian desa.
Kepala DPKUKMTK Gunungkidul Supartono di Gunungkidul, Rabu, mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu langkah konkret dari pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan penempatan kerja di Gunungkidul.
Masalah pengangguran di Indonesia, termasuk di Gunungkidul, kata dia, sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
"Bursa Kerja ini diharapkan dapat mempersempit kesenjangan tersebut," kata Supartono.
Bursa kerja digelar dua hari pada 14-15 Agustus 2024 yang diikuti oleh 25 perusahaan dengan tujuh perusahaan diantaranya siap mengakomodir penyandang disabilitas.
Acara ini tidak hanya mempermudah pencari kerja dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan, kata dia, tetapi juga membantu perusahaan dalam menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria mereka.
"Acara ini juga bertujuan untuk menarik minat perusahaan-perusahaan, baik dari Jakarta maupun daerah lain, untuk berinvestasi di Gunungkidul," katanya.
Dengan investasi yang lebih besar, lanjutnya, diharapkan iklim investasi di daerah ini akan semakin baik dan mampu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian lokal.
"Kami berharap perusahaan yang di Gunungkidul menyerap tenaga kerja dari wilayah ini," katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta menekankan pentingnya persiapan sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan dunia kerja saat ini. Menurutnya generasi muda harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
"Hanya dengan bekal yang cukup, mereka akan mampu bersaing dan berkarya secara nyata di perusahaan-perusahaan yang ada," katanya.
Bupati juga menyoroti sekitar 67 persen penduduk Gunungkidul berada dalam usia produktif (15-64 tahun), namun banyak di antara mereka yang masih menghadapi berbagai persoalan dalam mencari pekerjaan.
"Oleh karena itu pemerintah bersama masyarakat harus bekerja sama untuk mempersiapkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif," katanya.
Kegiatan itu juga diisi dengan pameran yang diikuti pelaku UMKM dari Desa Logandeng dan sekitarnya. Kegiatan ini menjadi ajang promosi bagi UMKM lokal untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas dan meningkatkan perekonomian desa.