Istanbul (ANTARA) - Hamas mengecam keputusan Israel untuk mengintensifkan operasi militer di Jalur Gaza dan menuduh Tel Aviv berupaya mendapatkan pengaruh dalam negosiasi gencatan senjata serta pertukaran tahanan yang sedang berlangsung.

Pada Minggu (18/8), situs berita Israel Walla mengutip sumber politik yang tidak disebutkan namanya mengatakan kabinet keamanan Israel baru-baru ini menginstruksikan militer untuk mengintensifkan operasinya di Gaza untuk memperkuat posisi Israel dalam perundingan tersebut.

Kendati demikian, belum ada pernyataan resmi Israel yang dikeluarkan terkait keputusan tersebut hingga saat ini.

Dalam sebuah pernyataan, Izzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas, menggambarkan keputusan Israel sebagai kegigihan baru dalam pendekatan fasis terhadap warga Palestina di Gaza dan desakan terhadap perilaku brutal yang menargetkan warga sipil yang tidak berdaya.

Al-Rishq menyalahkan komunitas internasional khususnya pemerintah Amerika Serikat atas sikap diam dan kegagalannya menghentikan apa yang dia sebut sebagai genosida yang sedang berlangsung.

Dalam beberapa hari terakhir, operasi militer Israel, khususnya di Gaza selatan, telah meningkat yang mengakibatkan tewasnya ratusan korban jiwa dan kehancuran yang luas.

Hamas mengatakan pada Minggu bahwa kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu menetapkan persyaratan baru dalam proposal gencatan senjata dan pertukaran sandera Gaza yang dinegosiasikan di Doha pada Kamis (15/8) dan Jumat (16/8), guna mencegah penyelesaian kesepakatan tersebut.

 

Sumber : Anadolu
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas kecam keputusan Israel mengintensifkan serangan di Gaza

Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024