Jenewa (ANTARA) - Jumlah pekerja kemanusiaan yang tewas dalam konflik bersenjata pada 2023 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, menurut organisasi-organisasi kemanusiaan internasional di PBB.
Dalam surat bersama yang ditujukan kepada para kepala negara di dunia pada Senin, mereka mengatakan peningkatan itu terjadi akibat adanya kekebalan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia di dunia.
Pada 2023, puluhan ribu warga sipil tewas atau terluka dalam konflik bersenjata dan jumlah kematian di kalangan pekerja kemanusiaan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
"Pada 2024, jumlah korban yang tewas, cedera, ditahan, dan diculik sudah sangat mengkhawatirkan," bunyi surat tersebut.
Organisasi-organisasi kemanusiaan itu juga meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata dan semua negara untuk mematuhi kewajiban, menghormati hukum perang, dan meminimalkan penderitaan manusia.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB: Jumlah pekerja kemanusiaan yang tewas pada 2023 naik 100 persen
Dalam surat bersama yang ditujukan kepada para kepala negara di dunia pada Senin, mereka mengatakan peningkatan itu terjadi akibat adanya kekebalan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia di dunia.
Pada 2023, puluhan ribu warga sipil tewas atau terluka dalam konflik bersenjata dan jumlah kematian di kalangan pekerja kemanusiaan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
"Pada 2024, jumlah korban yang tewas, cedera, ditahan, dan diculik sudah sangat mengkhawatirkan," bunyi surat tersebut.
Organisasi-organisasi kemanusiaan itu juga meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata dan semua negara untuk mematuhi kewajiban, menghormati hukum perang, dan meminimalkan penderitaan manusia.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB: Jumlah pekerja kemanusiaan yang tewas pada 2023 naik 100 persen