Yogyakarta (ANTARA) - Jogja Fashion Week 2024 merupakan salah satu bagian dari upaya yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Pusat Fashion Dunia.
"Jogja Fashion Week 2024 yang merupakan penyelenggaraan ke-19 kalinya memfasilitasi brand-brand unggulan, desainer, dan pelaku usaha di bidang fesyen di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti pada penutupan Jogja Fashion Week (JFW) 2024 di JEC Yogyakarta, Minggu.
Ia mengatakan JFW 2024 berlangsung selama empat hari sejak 22 Agustus 2024. Pelaksanaan JFW 2024 bersamaan dengan perayaan 75 th hubungan Indonesia-Australia dan juga kerja sama sister city antara Victoria dan Yogyakarta.
Beberapa program dan kegiatan yang telah berjalan pada JFW 2024 adalah Fashion Show sebanyak 10 kali, diikuti 147 desainer, 975 fashion mode, dan 116 model. Model tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga dari Jakarta dan kota besar lainnya, Fashion Exhibition diikuti 92 booth IKM, 3 booth island, dan 48 booth fashion designer serta 25 IKM mandiri kolaborasi kementerian, asosiasi, dan swasta, dengan menampilkan aneka brand unggulan DIY dari pakaian anak sampai dewasa, dari baju wastra hingga baju modern.
Kemudian pameran kuliner outdoor bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM yang diikuti 24 tenant kuliner, dan panggung hiburan yg menampilkan berbagai hiburan seperti band, music solis maupun berbagai workshop untuk UKMK DIY, Jogja Fashion Competition yang diikuti 76 peserta dari berbagai penjuru wilayah Indonesia, Emerging Designer Bootcamp & Pengembangan Jejaring Fashion antara lain Workshop batik khas Yogyakarta, workshop accessories, workshop kerajinan perak, kemitraan dengan desainer Yogyakarta, kolaborasi dengan Victoria State, Kedutaan Besar Australia, Kementerian Luar Negeri, Pemda DIY, Dekranas DIY, dan KADIN DIY.
Selanjutnya Fashion Talk dengan tema "How to Create and Develop Your Fashion Brand" pada 22 Agustus 2024 dengan narasumber fashion designer dan Start up industri kecantikan dan diikuti 75 peserta, Business talk pada 23 Agustus 2024 dengan tema "Unlocking Opportunities in The Australian Fashion Industry" dengan menghadirkan narasumber dari Kedutaan Besar Australia, Fashion Designer Australia, dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia yang diikuti 75 peserta.
Berikutnya takshow mengenai "Intelligence dan Sustainable Beauty" dengan narasumber Miss Indonesia 2024 dan Putri Indonesia Intelligence 2024 yang diikuti 75 peserta, Seminar "38 th Anne Avantie Jatuh, Bangun, Bangkit" yang dilaksanakan pada 24 Agustus 2024 dan dihadiri 700 peserta.
Selama Pameran Jogja Fashion Week 2024 berlangsung, tercatat jumlah pengunjung untuk fashion show sebanyak 6.000 orang, sedangkan untuk pameran sebanyak 5.000 orang. Jumlah omzet keseluruhan selama pameran berlangsung mencapai Rp1,8 miliar sampai dengan tanggal 24 Agustus 2024 (hari ke-3 pameran).
"Mewujudkan Yogyakarta sebagai Pusat Fashion Dunia merupakan sebuah cita-cita yang muncul seiring dengan berkembangnya para perancang mode, trend fesyen, dan industri fesyen berkelas dunia di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan gelaran Jogja Fashion Week 2024 adalah salah satu jembatan untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan guna mewujudkan cita-cita Yogyakarta sebagai Pusat Fashion Dunia," tutur Syam Arjayanti.
"Jogja Fashion Week 2024 yang merupakan penyelenggaraan ke-19 kalinya memfasilitasi brand-brand unggulan, desainer, dan pelaku usaha di bidang fesyen di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti pada penutupan Jogja Fashion Week (JFW) 2024 di JEC Yogyakarta, Minggu.
Ia mengatakan JFW 2024 berlangsung selama empat hari sejak 22 Agustus 2024. Pelaksanaan JFW 2024 bersamaan dengan perayaan 75 th hubungan Indonesia-Australia dan juga kerja sama sister city antara Victoria dan Yogyakarta.
Beberapa program dan kegiatan yang telah berjalan pada JFW 2024 adalah Fashion Show sebanyak 10 kali, diikuti 147 desainer, 975 fashion mode, dan 116 model. Model tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga dari Jakarta dan kota besar lainnya, Fashion Exhibition diikuti 92 booth IKM, 3 booth island, dan 48 booth fashion designer serta 25 IKM mandiri kolaborasi kementerian, asosiasi, dan swasta, dengan menampilkan aneka brand unggulan DIY dari pakaian anak sampai dewasa, dari baju wastra hingga baju modern.
Kemudian pameran kuliner outdoor bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM yang diikuti 24 tenant kuliner, dan panggung hiburan yg menampilkan berbagai hiburan seperti band, music solis maupun berbagai workshop untuk UKMK DIY, Jogja Fashion Competition yang diikuti 76 peserta dari berbagai penjuru wilayah Indonesia, Emerging Designer Bootcamp & Pengembangan Jejaring Fashion antara lain Workshop batik khas Yogyakarta, workshop accessories, workshop kerajinan perak, kemitraan dengan desainer Yogyakarta, kolaborasi dengan Victoria State, Kedutaan Besar Australia, Kementerian Luar Negeri, Pemda DIY, Dekranas DIY, dan KADIN DIY.
Selanjutnya Fashion Talk dengan tema "How to Create and Develop Your Fashion Brand" pada 22 Agustus 2024 dengan narasumber fashion designer dan Start up industri kecantikan dan diikuti 75 peserta, Business talk pada 23 Agustus 2024 dengan tema "Unlocking Opportunities in The Australian Fashion Industry" dengan menghadirkan narasumber dari Kedutaan Besar Australia, Fashion Designer Australia, dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia yang diikuti 75 peserta.
Berikutnya takshow mengenai "Intelligence dan Sustainable Beauty" dengan narasumber Miss Indonesia 2024 dan Putri Indonesia Intelligence 2024 yang diikuti 75 peserta, Seminar "38 th Anne Avantie Jatuh, Bangun, Bangkit" yang dilaksanakan pada 24 Agustus 2024 dan dihadiri 700 peserta.
Selama Pameran Jogja Fashion Week 2024 berlangsung, tercatat jumlah pengunjung untuk fashion show sebanyak 6.000 orang, sedangkan untuk pameran sebanyak 5.000 orang. Jumlah omzet keseluruhan selama pameran berlangsung mencapai Rp1,8 miliar sampai dengan tanggal 24 Agustus 2024 (hari ke-3 pameran).
"Mewujudkan Yogyakarta sebagai Pusat Fashion Dunia merupakan sebuah cita-cita yang muncul seiring dengan berkembangnya para perancang mode, trend fesyen, dan industri fesyen berkelas dunia di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan gelaran Jogja Fashion Week 2024 adalah salah satu jembatan untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan guna mewujudkan cita-cita Yogyakarta sebagai Pusat Fashion Dunia," tutur Syam Arjayanti.