Yogyakarta (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) berupaya menangkap peluang sektor tersebut di Ibukota Nusantara (IKN). Dengan pengembangan kawasan IKN ke depan disinyalir mampu menjadi salah satu andalan peningkatan perekonomian.
Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo mengatakan pihaknya memang diminta Kementerian Perhubungan RI untuk berpartisipasi dalam membuka lintasan angkutan non-darat di IKN. Namun, dengan syarat harus memakai armada yang ramah lingkungan.
"Tentunya harus ada infrastruktur yang disiapkan pemerintah, rasanya masih terlalu jauh karena untuk bangun infrastruktur seperti di Eropa itu tidak murah dan mudah," katanya dalam Rakernas Gapasdap, di Yogyakarta, Rabu.
Pasalnya, kata Khoiri, teknologi yang digunakan sangat canggih di mana kapal tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil. Selain itu, juga harus ada wireless charger di setiap dermaga untuk mendukung pengisian ulang baterai kapal agar lancar beroperasi.
"IKN ini cukup penting ke depan, tetapi yang lebih penting adalah logistik bisa ditekan bukan hanya rendah untuk kepentingan perdagangan luar negeri saja, di dalam negeri juga dibutuhkan untuk menyambung 17.000 pulau," ujarnya.
Khoiri menambahkan bahwa pemerintah juga mempunyai pekerjaan rumah untuk menambah dermaga agar tidak terjadi antrean kapal saat mengangkut logistik maupun masyarakat. Sebab, dermaga yang tersedia sekarang masih kurang sehingga kerap membuat antrean panjang saat musim liburan.
"Seperti Merak-Bakauheni ada 68 kapal kalau 1 pasang dermaga 4 kapal dengan 7 pasang dermaga di sana hanya bisa 28 kapal sisa 40 kapal yang bergiliran tunggu jadwal operasi, itu kan mubazir ketika ada libur nasional ada antrean panjang," katanya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Irjen Pol Risyapudin Nursin mendorong anggota Gapasdap ke depan memaksimalkan penggunaan teknologi agar lebih transparan sehingga transportasi air lebih gampang dan bisa diakses oleh masyarakat banyak.
"Untuk IKN memang butuh angkutan air yang maksimal dan memadai agar akses penyeberangan lebih cepat. Maka kami harap Gapasdap bisa hadir dan kami akan adakan program pada 2025 di dermaga baik soal keamanan maupun keselamatannya," tutur dia.
Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo mengatakan pihaknya memang diminta Kementerian Perhubungan RI untuk berpartisipasi dalam membuka lintasan angkutan non-darat di IKN. Namun, dengan syarat harus memakai armada yang ramah lingkungan.
"Tentunya harus ada infrastruktur yang disiapkan pemerintah, rasanya masih terlalu jauh karena untuk bangun infrastruktur seperti di Eropa itu tidak murah dan mudah," katanya dalam Rakernas Gapasdap, di Yogyakarta, Rabu.
Pasalnya, kata Khoiri, teknologi yang digunakan sangat canggih di mana kapal tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil. Selain itu, juga harus ada wireless charger di setiap dermaga untuk mendukung pengisian ulang baterai kapal agar lancar beroperasi.
"IKN ini cukup penting ke depan, tetapi yang lebih penting adalah logistik bisa ditekan bukan hanya rendah untuk kepentingan perdagangan luar negeri saja, di dalam negeri juga dibutuhkan untuk menyambung 17.000 pulau," ujarnya.
Khoiri menambahkan bahwa pemerintah juga mempunyai pekerjaan rumah untuk menambah dermaga agar tidak terjadi antrean kapal saat mengangkut logistik maupun masyarakat. Sebab, dermaga yang tersedia sekarang masih kurang sehingga kerap membuat antrean panjang saat musim liburan.
"Seperti Merak-Bakauheni ada 68 kapal kalau 1 pasang dermaga 4 kapal dengan 7 pasang dermaga di sana hanya bisa 28 kapal sisa 40 kapal yang bergiliran tunggu jadwal operasi, itu kan mubazir ketika ada libur nasional ada antrean panjang," katanya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Irjen Pol Risyapudin Nursin mendorong anggota Gapasdap ke depan memaksimalkan penggunaan teknologi agar lebih transparan sehingga transportasi air lebih gampang dan bisa diakses oleh masyarakat banyak.
"Untuk IKN memang butuh angkutan air yang maksimal dan memadai agar akses penyeberangan lebih cepat. Maka kami harap Gapasdap bisa hadir dan kami akan adakan program pada 2025 di dermaga baik soal keamanan maupun keselamatannya," tutur dia.