Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan tinjauan jembatan rusak di Jembatan Padasan penghubung Cangkringan - Pakem dan Jembatan di Kalurahan Bimomartani Ngemplak, Senin.
Pada peninjauan dipimpin langsung oleh Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo tersebut kedua jembatan mayoritas tampak berlubang di sejumlah titiknya dan beberapa kayu sebagai penyangganya dinilai mulai lapuk.
"Kerusakan jembatan tersebut tentunya mengganggu kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan," kata Kusno Wibowo.
Menurut dia, dari peninjauan jembatan tersebut maka diperlukan pemeliharaan lebih lanjut karena jembatan ini dibutuhkan untuk aksesibilitas masyarakat di dua wilayah tersebut.
"Kemudian diperlukan peninjauan rutin terkait kondisi jembatan-jembatan penghubung yang vital di beberapa wilayah di Sleman," katanya.
Ia mengatakan, ke depan Pemkab Sleman melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) akan bekerja sama dengan akademisi UGM melalui program pengabdian masyarakat untuk meninjau dan melakukan assesment jembatan-jembatan di Sleman.
"Nantinya hasil assesment yang dilakukan akademisi UGM diserahkan kepada DPUPKP mana yang perlu ditindaklanjuti dan selanjutnya menjadi masukan untuk kebijakan Pemkab Sleman," katanya.
Kusno mengatakan, kolaborasi dan sinergi antara Pemkab Sleman dan akademisi adalah wujud kolaborasi luar biasa. Kolaborasi ini diharapkan dapat berlanjut serta akan menjadi bagian inovasi untuk kemajuan infrastruktur di Kabupaten Sleman agar aman untuk digunakan sebagai penghubung wilayah.
Pada peninjauan dipimpin langsung oleh Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo tersebut kedua jembatan mayoritas tampak berlubang di sejumlah titiknya dan beberapa kayu sebagai penyangganya dinilai mulai lapuk.
"Kerusakan jembatan tersebut tentunya mengganggu kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan," kata Kusno Wibowo.
Menurut dia, dari peninjauan jembatan tersebut maka diperlukan pemeliharaan lebih lanjut karena jembatan ini dibutuhkan untuk aksesibilitas masyarakat di dua wilayah tersebut.
"Kemudian diperlukan peninjauan rutin terkait kondisi jembatan-jembatan penghubung yang vital di beberapa wilayah di Sleman," katanya.
Ia mengatakan, ke depan Pemkab Sleman melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) akan bekerja sama dengan akademisi UGM melalui program pengabdian masyarakat untuk meninjau dan melakukan assesment jembatan-jembatan di Sleman.
"Nantinya hasil assesment yang dilakukan akademisi UGM diserahkan kepada DPUPKP mana yang perlu ditindaklanjuti dan selanjutnya menjadi masukan untuk kebijakan Pemkab Sleman," katanya.
Kusno mengatakan, kolaborasi dan sinergi antara Pemkab Sleman dan akademisi adalah wujud kolaborasi luar biasa. Kolaborasi ini diharapkan dapat berlanjut serta akan menjadi bagian inovasi untuk kemajuan infrastruktur di Kabupaten Sleman agar aman untuk digunakan sebagai penghubung wilayah.