Yogyakarta (ANTARA) - Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta nomor urut 2, Wawan Harmawan menekankan pembangunan Yogyakarta dengan adanya sumbu filosofi, harus perhatikan aspek budaya.
"Berbeda dengan kota lain, di Yogyakarta selama ini ada paugeran. Kota dukung pembangunan Sumbu Filosofi untuk kesejahteraan rakyat, baik di zona inti, zona penyangga dan zona pengembangan," kata Wawan Harmawan.
Pembangunan ekonomi, budaya kemasyarakatan, dijalankan dengan komprehensif. Kotagede, misalnya, ke depan yang bisa dibangkitkan lagi jadi kekuatan ekonomi dahsyat, peraknya dikembangkan lagi.
"Bangun SDM yang ada dari warga setempat, integrated, pasar yang ada jadi kekuatan baru, gedung kuno bisa dimodernisasi," kata Wawan Harmawan.
Sementara menjawab pertanyaan Paslon 1, soal revitalisasi kampung wisata, ada tematik UMKM, seni budaya, home stay di create dimiliki warga sekitar.
Sepakat dengan pemberdayaan potensi wisata bisa bekerja sama untuk kembangkan ekonomi pariwisata antar kampung wisata.Masing-masing kampung diminta tematik yang kuat di wilayahnya, yang lain jadi pendukungnya.
"Kita melibatkan masyarakat sekitar, suplay, konsep bela beli tak ada capital flight, jadi kekuatan ciri khas, yang tematik baik makanan maupun kesenian, bisa dikembangkan di 169 kampung secara tematik," kata Wawan Harmawan
Dokter Hasto Wardoyo, mencontohkan Kotagede direvitalisasi jadi pusat perak kembali. Juga batik, dibangkitkan lagi kampung yang selama ini produksi.
"Kotagede harus bangkit kerajinan peraknya. Contoh revitalisasi kampung wisata. Kampung Batik, ke depan satu dua kampung wisata bukan hanya batik tulis, produksi untuk konsumsi seragam sekolah dan PNS, kampung yang support, tentu tidak saling bersaing ada yang produksi untuk kampung wisata," kata Hasto Wardoyo. (*)
"Berbeda dengan kota lain, di Yogyakarta selama ini ada paugeran. Kota dukung pembangunan Sumbu Filosofi untuk kesejahteraan rakyat, baik di zona inti, zona penyangga dan zona pengembangan," kata Wawan Harmawan.
Pembangunan ekonomi, budaya kemasyarakatan, dijalankan dengan komprehensif. Kotagede, misalnya, ke depan yang bisa dibangkitkan lagi jadi kekuatan ekonomi dahsyat, peraknya dikembangkan lagi.
"Bangun SDM yang ada dari warga setempat, integrated, pasar yang ada jadi kekuatan baru, gedung kuno bisa dimodernisasi," kata Wawan Harmawan.
Sementara menjawab pertanyaan Paslon 1, soal revitalisasi kampung wisata, ada tematik UMKM, seni budaya, home stay di create dimiliki warga sekitar.
Sepakat dengan pemberdayaan potensi wisata bisa bekerja sama untuk kembangkan ekonomi pariwisata antar kampung wisata.Masing-masing kampung diminta tematik yang kuat di wilayahnya, yang lain jadi pendukungnya.
"Kita melibatkan masyarakat sekitar, suplay, konsep bela beli tak ada capital flight, jadi kekuatan ciri khas, yang tematik baik makanan maupun kesenian, bisa dikembangkan di 169 kampung secara tematik," kata Wawan Harmawan
Dokter Hasto Wardoyo, mencontohkan Kotagede direvitalisasi jadi pusat perak kembali. Juga batik, dibangkitkan lagi kampung yang selama ini produksi.
"Kotagede harus bangkit kerajinan peraknya. Contoh revitalisasi kampung wisata. Kampung Batik, ke depan satu dua kampung wisata bukan hanya batik tulis, produksi untuk konsumsi seragam sekolah dan PNS, kampung yang support, tentu tidak saling bersaing ada yang produksi untuk kampung wisata," kata Hasto Wardoyo. (*)