Yogyakarta (ANTARA) - Menyambut momentum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), salah satu pusat oleh-oleh brand lokal di Yogyakarta Olah Oleh Raminten beroperasi selama 24 jam penuh setiap harinya.

Olah Oleh Raminten, destinasi wisata belanja berbasis budaya ini menyediakan oleh-oleh khas Yogyakarta, mulai dari makanan hingga fashion tradisional, serta menawarkan pengalaman budaya yang autentik.

Tak hanya itu, pengunjung pun bisa mendapatkan privilage saat berwisata belanja dengan menyaksikan beragam pertunjukan seni budaya hingga kegiatan lain yang unik, seperti pertunjukan seni tradisional khas Yogyakarta tarian tolak bala raminten raminto dan kelana topeng.

"Lokasinya di jantung Kota Yogyakarta, tepatnya di Kampung Wisata Ngampilan, lokasi ini menghadirkan pengalaman berbelanja yang berbeda dengan menyediakan berbagai produk khas, mulai dari makanan hingga fashion tradisional, serta menawarkan pengalaman budaya yang autentik," kata Manajer Operasional Olah Oleh Raminten Parji Ronowijoyo, di Yogyakarta, Sabtu.

Salah satu wisatawan, Sarah asal Bandung menyebutkan sengaja datang ke Olah Oleh Raminten untuk membeli oleh-oleh khas Yogyakarta sekaligus menikmati beragam seni tradisi.

"Saya berdua sama temen, ini belanja oleh-oleh ya. Tadi mencari makanan-makanan jadul, juga belajar membatik. Seru juga sih, asyik pokoknya. Jadi liburan paket lengkap juga ini deh," ujar Sarah. 

Sementara menurut permaisuri Raja Keraton Yogyakarta GKR Hemas yang turut hadir menyaksikan acara budaya di Olah Oleh Raminten menyebutkan Kota Yogyakarta saat ini menjadi tujuan wisata favorit masyarakat.

"Karena Yogyakarta mudah dijangkau juga bisa lewat darat juga kan, jadi Yogyakarta memang terus berkembang. Nah, di sini menjadi pusat oleh-oleh khas Yogyakarta yang berada di lokasi strategis di Kampung Ngampilan, yang bisa menarik wisatawan," kata GKR Hemas.

GKR Hemas juga mengingatkan pentingnya bagi wisatawan yang datang terkait persoalan sampah. Pihak pengelola oleh-oleh ataupun pelaku wisata di Kota Yogyakarta ditekankan pentingnya 

"Ya wisatawan datang kita senang karena membangkitkan ekonomi. Tapi di satu sisi wisatawan juga jangan membuang sampah terlalu banyak terutama sampah plastik," ucap GKR Hemas.

Selain menyajikan koleksi lengkap oleh-oleh khas Yogyakarta seperti snack jadul yang membawa nostalgia, kemudian bakpia dengan rasa premium dan autentik, di sini juga disajikan jamu gendong, teh racik khas Raminten, hingga fashion batik untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, baik untuk pria maupun wanita.

Ia menambahkan sesuai dengan tagline-nya, Olah Oleh Raminten akan beroperasi 24 jam penuh memberi pengalaman unik bagi wisatawan. Tidak hanya berbelanja, kehadiran Olah Oleh Raminten diharapkan juga memberikan pengalaman budaya secara langsung melalui workshop membatik. 

Kegiatan membatik terbuka untuk semua usia dan memberikan kesempatan untuk belajar teknik membatik tradisional dengan bimbingan para ahli. Hasil karya membatik kemudian bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan eksklusif dari Yogyakarta. 

"Nah momentum libur Natal dan tahun baru ini Olah Oleh Raminten juga memberikan diskon spesial untuk berbagai produk oleh-oleh, jamu fusion oleh barista Nalika Kopi, jamu gendong, icip icip snack jadoel prasmanan hingga diskusi brand lokal (UMKM) Kota Yogyakarta," kata Aji, sapaan Parji.

Menurut Aji, upaya yang dilakukan Olah Oleh Raminten dalam mendukung brand lokal dilakukan dengan menyediakan ruang khusus bagi brand lokal untuk memasarkan produk-produk unggulan mereka, sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan pelestarian budaya lokal.

Salah satunya Nalika Kopi yakni berupa kedai kopi dengan menu unik dengan suasana nyaman dan menu yang istimewa. Salah satu menu unggulan yang wajib dicoba adalah aneka menu “Jamu Fusion”.

"Ya, jamu fusion di kedai ini merupakan ikon kuliner khas yang merupakan perpaduan unik antara cita rasa tradisional dan modern yang diracik dengan sempurna," ujarnya.

"Keunikan yang ditawarkan oleh Olah Oleh Raminten tersebut diharapkan menjadi ikon baru wisata belanja di Yogyakarta, sekaligus mendukung pelestarian budaya lokal melalui produk dan pengalaman yang ditawarkan," tutur Aji. 


Pewarta : SP
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024