Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkomitmen mewujudkan visi "satu keluarga miskin, satu sarjana" melalui program Sleman Pintar Plus-plus Pendidikan dalam rangka memutus mata rantai kemiskinan.

Bupati Sleman Harda Kiswaya di Sleman, Selasa, mengatakan Sleman Pintar adalah sebuah agenda bagaimana Sleman menyiapkan generasi ke depan, sumber daya manusia yang terdidik, terpelajar, dan beriman, serta berakhlak mulia.

"Oleh karena itu, kami akan membenahi kurikulum-kurikulum yang menjadi tanggung jawab Pemkab Sleman sampai SMP. Kami membentuk Dewan Pendidikan, benar-benar kami siapkan dengan matang. Kami minta bantuan Rektor UMY dan Dekan Fakultas Psikologi UGM dan praktisi Pendidikan dalam memilih dewan pendidikan. Hal ini sebagai bukti bahwa kami benar-benar serius dalam membenahi kurikulum dan menyiapkan SDM di Sleman," kata Harda Kiswaya.

Ia mengatakan Pemkab Sleman juga memberikan ruang bagi keluarga tidak mampu untuk kuliah. Ia meyakini dengan kuliah hingga sarjana akan membantu memutus rantai kemiskinan dimulai dari pendidikan.

"Program Sleman Pintar Plus-plus disusun melalui kerja sama dengan perguruan tinggi baik swasta dan negeri yang ada di Sleman. Pada prinsipnya, Sleman menyediakan dana Pendidikan hingga sarjana bagi keluarga kurang mampu," katanya.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sleman Sarastomo Ari Saptoto mengatakan di Sleman, salah satunya untuk menjalankan program "Pratu Kemis Sarjana" yang diwujudkan melalui Sleman Pintar Plus-plus Pendidikan. 

"Keluarganya miskin, tapi jangan sampai anaknya ikut miskin. Makanya diputus rantai kemiskinan,salah satunya memberikan pendidikan yang lebih dari keluarga miskin dengan membiayai biaya kuliahnya agar mereka bisa mendapat gelar diploma atau sarjana," katanya.

Dia juga mengatakan untuk mewujudkan Sleman Pintar Plus-plus ini, Pemkab Sleman telah mengundang 70 perguruan tinggi yang ada di DIY untuk diberikan sosialisasi tentang Sleman Pintar dan tujuan program ini, agar mereka berpartisipasi untuk percepatan pengembangan program ini.

"Pada pertengahan Agustus ini, telah ditanda tangani nota kesepahaman Bersama (MoU) antara Pemkab Sleman dengan perguruan tinggi untuk pelaksanaan program Sleman Pintar," katanya.

Dia juga mengatakan anggaran Sleman Pintar ini, pada 2025 dan 2026 akan ditambah. Saat ini, Sleman baru kerja sama dengan empat perguruan tinggi dalam melaksanakan Sleman Pintar. Dengan adanya sosialisasi, sedikitnya ada 19 perguruan tinggi yang siap kerja sama lagi. 

"Anggaran Sleman Pintar ini pada 2026 sebesar Rp20 miliar. Sehingga perguruan tinggi yang digandeng untuk melaksanakan program Sleman Pintar juga lebih banyak lagi, begitu juga jumlah anak dari warga miskin yang dibiayai kuliah semakin banyak," katanya.


Pewarta : S159
Editor : Sutarmi
Copyright © ANTARA 2026