Yogyakarta (ANTARA) - Pakar perkeretaapian nasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Sri Atmaja Putra Jatining Nugraha Nasir Rosyidi menyebut target pembangunan 12.100 kilometer rel nasional yang dicanangkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara berpeluang memajukan konektivitas Indonesia, terutama untuk angkutan barang di Sumatera.
"Logistik Sumatera sangat masif. Kereta bisa menjadi primadona untuk menggantikan beban jalan raya," kata Sri Atmaja di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Guru Besar Teknik Sipil UMY ini, langkah Danantara mendorong percepatan pembangunan rel skala besar dapat sejalan dengan arah Rencana Induk Perkeretaapian (RIP) dan Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) jika dieksekusi secara terencana.
Ia menjelaskan bahwa rencana pembangunan rel memang telah lama tercantum dalam dokumen perencanaan transportasi nasional, dan ambisi Danantara bisa menjadi momentum untuk menggerakkan kembali agenda modernisasi tersebut.
Baca juga: KAI Daop 6 Yogyakarta siapkan sejumlah langkah antisipasi hadapi musim hujan
Sri Atmaja menyebut Jawa sebagai wilayah yang membutuhkan peningkatan kapasitas layanan kereta untuk mobilitas manusia, termasuk peningkatan kecepatan operasional hingga 160 km/jam apabila jalur eksisting tidak lagi memadai.
Secara paralel, Sumatera berpeluang merasakan manfaat terbesar dari rel baru karena beban logistik yang selama ini ditopang oleh truk berat di jalan raya.
Namun, menurut dia, manfaat tersebut hanya dapat tercapai apabila sistem rel Danantara dirancang dengan interkoneksi yang kuat.
Baca juga: Perjalanan KA Semarang-Surabaya terdampak banjir di Grobogan
Karena itu, ia menegaskan pentingnya memastikan kereta terhubung dengan moda lain mulai dari kawasan produksi hingga simpul distribusi.
"Lihat Jepang. Orang tidak takut bepergian karena konektivitasnya jelas. Jika Indonesia bisa bergerak ke arah itu, wajah ekonomi dan peradaban kita akan berubah," tutur dia.
Ia menilai bahwa dengan perencanaan teknis yang matang, integrasi antarmoda yang kuat, serta kesiapan sumber daya manusia, target besar Danantara menjadi langkah strategis menuju sistem transportasi yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
Baca juga: KAI pastikan keamanan jalur rel di Grobogan, Uji coba masih berlangsung