Jakarta (ANTARA Jogja) - Kepedulian pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana terhadap alat kesenian tradisional asal Jawa Barat seperti angklung sudah tidak terbantahkan lagi.
Bahkan lewat lembaga pendidikan seni yang didirikannya itu, School of Performing Art, telah melahirkan konduktor untuk angklung seperti Mugi Pangestu.
Hal tersebut dibuktikan saat kehadiran dirinya dalam acara pemecahan rekor bermain angklung di atas Kapal Pesiar Voyagers of Seas yang diikuti sekitar 600 wisatawan Indonesia pada Jumat (1/6) saat kapal tersebut tengah berada di Perairan Malaysia.
Pria kelahiran Denpasar, Bali pada 27 Januari 1949 itu, tampak bersemangat saat mendengarkan alunan musik angklung, bahkan dirinya mau menjadi pengiring konser tersebut dengan memainkan piano.
Melalui jari jemarinya, Jaya memainkan lagu yang berjudul "I Have Dream" yang dipopulerkan oleh grup musik lawas ABBA kemudian diperbaharui kembali oleh boyband asal Amerika Serikat (AS), Westlife.
"Dari enam ribu piagam MURI, pertunjukkan inilah yang benar-benar berbeda dan belum ada atraksi (angklung) di atas kapal pesiar," katanya.
"Ini peristiwa bersejarah, bermain angklung di atas kapal pesiar," katanya.
Dirinya benar-benar terharu dengan kepedulian wisatawan Indonesia yang tetap bangga dengan negaranya hingga memainkan angklung di atas kapal pesiar yang bertrayek Singapura-Port Klang, Malaysia-Phuket, Thailand itu.
Presiden Komisaris Jamu Jago Grup (didirikan tahun 1918), itu juga memberikan inspirasi kepada perusahaan yang bergerak di bidang informasi dan teknologi PT Pazia Pillar Mercycom, untuk menciptakan software alat musik angklung yang bisa diunduh (download) oleh siapa saja melalui program android.
Hingga musik angklung sudah bisa dimainkan oleh siapa saja melalui teknologi komputer jenis tablet, setelah alat kesenian modern yang mendominasinya seperti piano, gitar dan drum.
Soal dunia musik bagi sosok Jaya Suprana, sudah bukan hal yang baru lagi karena dirinya merupakan lulusan terbaik di bidang Pianoforte di Hochschule, Muenster Jerman pada tahun 1970.
Karya musik telah dipergelarkan di Jerman, Belanda, Polandia, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, Hongkong, Jepang, Srilangka, Bangladesh, Kenia, Aljazair, Spanyol, Hungaria, Austria dan berbagai siaran radio dan televisi.
Kompilasi karya-karya musik Jaya Suprana diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Musik, Jakarta dalam bentuk album "The Complete Works of Jaya Suprana".
(R021)
Bahkan lewat lembaga pendidikan seni yang didirikannya itu, School of Performing Art, telah melahirkan konduktor untuk angklung seperti Mugi Pangestu.
Hal tersebut dibuktikan saat kehadiran dirinya dalam acara pemecahan rekor bermain angklung di atas Kapal Pesiar Voyagers of Seas yang diikuti sekitar 600 wisatawan Indonesia pada Jumat (1/6) saat kapal tersebut tengah berada di Perairan Malaysia.
Pria kelahiran Denpasar, Bali pada 27 Januari 1949 itu, tampak bersemangat saat mendengarkan alunan musik angklung, bahkan dirinya mau menjadi pengiring konser tersebut dengan memainkan piano.
Melalui jari jemarinya, Jaya memainkan lagu yang berjudul "I Have Dream" yang dipopulerkan oleh grup musik lawas ABBA kemudian diperbaharui kembali oleh boyband asal Amerika Serikat (AS), Westlife.
"Dari enam ribu piagam MURI, pertunjukkan inilah yang benar-benar berbeda dan belum ada atraksi (angklung) di atas kapal pesiar," katanya.
"Ini peristiwa bersejarah, bermain angklung di atas kapal pesiar," katanya.
Dirinya benar-benar terharu dengan kepedulian wisatawan Indonesia yang tetap bangga dengan negaranya hingga memainkan angklung di atas kapal pesiar yang bertrayek Singapura-Port Klang, Malaysia-Phuket, Thailand itu.
Presiden Komisaris Jamu Jago Grup (didirikan tahun 1918), itu juga memberikan inspirasi kepada perusahaan yang bergerak di bidang informasi dan teknologi PT Pazia Pillar Mercycom, untuk menciptakan software alat musik angklung yang bisa diunduh (download) oleh siapa saja melalui program android.
Hingga musik angklung sudah bisa dimainkan oleh siapa saja melalui teknologi komputer jenis tablet, setelah alat kesenian modern yang mendominasinya seperti piano, gitar dan drum.
Soal dunia musik bagi sosok Jaya Suprana, sudah bukan hal yang baru lagi karena dirinya merupakan lulusan terbaik di bidang Pianoforte di Hochschule, Muenster Jerman pada tahun 1970.
Karya musik telah dipergelarkan di Jerman, Belanda, Polandia, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, Hongkong, Jepang, Srilangka, Bangladesh, Kenia, Aljazair, Spanyol, Hungaria, Austria dan berbagai siaran radio dan televisi.
Kompilasi karya-karya musik Jaya Suprana diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Musik, Jakarta dalam bentuk album "The Complete Works of Jaya Suprana".
(R021)