Bantul (ANTARA Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan 20 tangki air bersih untuk membantu warga Desa Jatimulyo karena dilaporkan kesulitan air bersih.

"Rencananya kita akan melakukan droping air bersih ke wilayah Jatimulyo pada Sabtu (22/9) hingga Selasa (25/9) ini, ada sebanyak 20 lebih tangki air yang disiapkan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Dewanto Dwipoyono di Bantul, Kamis.

Menurut dia, sebanyak 20 tangki air bersih yang akan didistribusikan itu berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan bantuan dari lembaga perbankan, swasta, maupun pemerintah setempat.

"Untuk memaksimalkan pelaksanaan droping air kita juga akan dibantu armada dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), karena yang dimiliki BPBD hanya dua unit," katanya.

Ia mengharapkan kepada warga Jatimulyo untuk bisa menyiapkan tempat penampungan komunal yang terdapat di wilayah masing-masing demi memudahkan distribusi air.

"Kita juga sudah berkomunikasi dengan beberapa dukuh di Jatimulyo, dengan harapan dapat menggerakkan warga untuk menyediakan wadah atau jerigen agar bisa dibawa ke rumah," katanya.

Ia menjelaskan, droping air bersih sebelumnya juga telah dilakukan ke beberapa dusun di Desa Mangunan dan Pandak beberapa waktu lalu, karena warga di sejumlah daerah itu juga kesulitan air bersih.

Ia mengatakan, sesuai pemetaan wilayah se-Kabupaten Bantul, sedikitnya 21.000 warga rawan mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau, terutama di daerah perbukitan.

"Tingkat kesulitan untuk mendapatkan air bersih memang tidak sama, ada yang merasa belum butuh droping ketika harus berjalan satu kilometer ke sumber air, namun ada juga yang sebaliknya, jadi tergantung permohonan," kata dia.

Pihaknya meminta kepada warga melalui dukuh setempat jika warganya benar-benar mengalami kesulitan air bersih, maka bisa mengajukan permohonan ke BPBD.

"Permohonan bantuan air bersih itu sebagai dasar kami untuk mengumpulkan kesediaan dari berbagai pihak untuk membantu air bersih, seperti beberapa waktu lalu ke Mangunan karena di sana butuh suplai air," kata dia.





(T.KR-HRI)

Pewarta :
Editor : Heru Jarot Cahyono
Copyright © ANTARA 2024