Kulon Progo, 5/10 (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat program padat karya membersihkan eceng gondok di seluruh aliran sungai dan irigasi dengan memberdayakan petani setempat.

"Kegiatan ini dimaksudkan agar saat musim hujan tanaman eceng gondok tidak menyumbat saluran air maupun sungai, sehingga sawah tidak tergenang air yang meluap," kata Camat Galur, Latnyana di Kulon Progo, Jumat.

Untuk itu, kata dia, pemerintah kecamatan telah menyampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum, khususnya bidang pengairan supaya ikut membantu dalam hal pendanaan.

Kepala Desa Tirto Rahayu, Prapto Legowo mengatakan sepanjanng sungai di Desa Tirto Rahayu dan Karangsewu ditumbuhi vegetasi eceng gondok. Dikhawatirkan ketika musim hujan, kawasan dua desa ini akan terendam banjir akibat luapan air dari Sungai Galur yang alirannya tersumbat menumpuknya eceng gondok.

"Kalau eceng gondok tidak dibersihkan, dapat dipastikan kawasan ini akan terendam saat hujan, karena eceng gondok menyumbat saluran irigrasi atau drainase," katanya.

Ketua Kelompok Tani Wahana Kusuma Dusun V Bugel, Edy Sutrisno, mengatakan sebelum dan saat musim hujan melakukan kerja bakti pembersihan eceng gondong yang tumbuh subur sepanjang Sungai Haisero.

Jika enceng gondok tidak dibersihkan, menurut dia lahan pertanian seluas 360 hektare di Kecamatan Galur dan Panjatan akan terendam air dari luapan air sungai itu.

Areal persawahan tersebut meliputi Desa Bugel, Kanoman, Depok, Garongan, dan seluruh persawahan di Kecamatan Galur.

"Biasanya, untuk membersihkan Sungai Haisero petani dibagi menjadi tiga kelompok, yang masing-masing membersihkan eceng gondok di Copadan, Jembatan Ngremang, dan Jembatan Kidul Ngangkruk. Kami berharap saat hujan deras petani tidak lagi resah memikirkna sawahnya terendam air," kata Edy.

(KR-STR)

Pewarta :
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024