Washington (ANTARA Jogja) - Satu lubang hitam baru yang bermassa-bintang telah ditemukan di Galaksi Bimasakti oleh satelit Swift, demikian pengumuman badan antariksa AS, NASA, Jumat (5/10).
Sinar-X yang berenergi tinggi dan berasal dari satu sumber ke arah pusat Galaksi Bimasakti terlihat, peristiwa yang menunjukkan kehadiran lubang hitam yang sebelumnya tak diketahui.
"Nova sinar-X terang sangat langka sehingga sinar itu pada dasarnya adalah peristiwa misi-satu-kali dan ini adalah yang pertama telah dilihat oleh Swift," kata Neil Gehrels, peneliti utama misi tersebut di Goddart Space Flight Center, NASA. "Ini benar-benar sesuatu yang telah kami nantikan."
Nova sinar-X adalah sumber sinar-X yang berusia singkat yangmuncul tiba-tiba, mencapai puncak pemancarannya dalam beberap hari lalu memudar selama berbulan-bulan. Pancaran sinar itu meningkat saat semburan gas yang tersimpan tiba-tiba memancar ke arah salah satu objek paling padat yang diketahui.
Sumber tersebut menyorot Burst Alert Telescope Swift dua kali pada 16 September. Nova itu, atau Swift J1745-26, berada beberapa derajat dari pusat Galaksi Bimasakti ke arah konstelasi Sagittarius.
Para ahli astronomi percaya objek tersebut berjarak sekitar 20.000 sampai 30.000 tahun cahaya dari bagian dalam galaksi itu.
Nova tersebut mencapai puncak sinar-X --energi di atas 10.000 volt eletron, atau beberapa ribu kali voltase cahaya yang bisa dilihat-- pada 18 September, saat nova itu mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan Crab Nebula --sisa supernova yang terkenal dan menjadi sasaran kalibrasi bagi pengamatan energi tinggi. Supernova tersebut dipandang sebagai salah sumber cahaya paling terang di luar Sistem Matahari.
Meskipun menjadi suram pada energi yang lebih tinggi, tapi nova itu lebih terang pada pancaran energi rendah yang dideteksi oleh Teleskop sinar-X Swift.
"Pola yang kami saksikan terlihat pada nova sinar-X, tempat objek sentralnya adalah lubang hitam," kata Boris Sbarufatti, ahli astrofisika di Brera Observatory di Milan. Ia saat ini bekerja dengan anggota lain tim Swift di Pennsylvania State University. "Segera setelah sinar-X itu memudar, kami berharap bisa mengukur massanya dan mengkonfirmasi status lubang hitamnya."
(C003)
Sinar-X yang berenergi tinggi dan berasal dari satu sumber ke arah pusat Galaksi Bimasakti terlihat, peristiwa yang menunjukkan kehadiran lubang hitam yang sebelumnya tak diketahui.
"Nova sinar-X terang sangat langka sehingga sinar itu pada dasarnya adalah peristiwa misi-satu-kali dan ini adalah yang pertama telah dilihat oleh Swift," kata Neil Gehrels, peneliti utama misi tersebut di Goddart Space Flight Center, NASA. "Ini benar-benar sesuatu yang telah kami nantikan."
Nova sinar-X adalah sumber sinar-X yang berusia singkat yangmuncul tiba-tiba, mencapai puncak pemancarannya dalam beberap hari lalu memudar selama berbulan-bulan. Pancaran sinar itu meningkat saat semburan gas yang tersimpan tiba-tiba memancar ke arah salah satu objek paling padat yang diketahui.
Sumber tersebut menyorot Burst Alert Telescope Swift dua kali pada 16 September. Nova itu, atau Swift J1745-26, berada beberapa derajat dari pusat Galaksi Bimasakti ke arah konstelasi Sagittarius.
Para ahli astronomi percaya objek tersebut berjarak sekitar 20.000 sampai 30.000 tahun cahaya dari bagian dalam galaksi itu.
Nova tersebut mencapai puncak sinar-X --energi di atas 10.000 volt eletron, atau beberapa ribu kali voltase cahaya yang bisa dilihat-- pada 18 September, saat nova itu mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan Crab Nebula --sisa supernova yang terkenal dan menjadi sasaran kalibrasi bagi pengamatan energi tinggi. Supernova tersebut dipandang sebagai salah sumber cahaya paling terang di luar Sistem Matahari.
Meskipun menjadi suram pada energi yang lebih tinggi, tapi nova itu lebih terang pada pancaran energi rendah yang dideteksi oleh Teleskop sinar-X Swift.
"Pola yang kami saksikan terlihat pada nova sinar-X, tempat objek sentralnya adalah lubang hitam," kata Boris Sbarufatti, ahli astrofisika di Brera Observatory di Milan. Ia saat ini bekerja dengan anggota lain tim Swift di Pennsylvania State University. "Segera setelah sinar-X itu memudar, kami berharap bisa mengukur massanya dan mengkonfirmasi status lubang hitamnya."
(C003)