Teleskop Cile pengeksplorasi galaksi terpaksa ditutup karena corona

id telesko,corona

Teleskop Cile pengeksplorasi galaksi terpaksa ditutup karena  corona

Keterangan Foto: La Silla European Southern Observatory (ESO) terlihat di Coquimbo, Chili 2 Juli 2019. REUTERS / Rodrigo Garrido (reuters.com)

Penutupan ini akan menyebabkan potensi keterlambatan dalam penelitian yang signifikan oleh tim internasional yang menggunakan bahan yang dihasilkan oleh teleskop,
Santiago (ANTARA) -  Teleskop Cile yang menyisir langit untuk mencari jawaban tentang beberapa pertanyaan paling mendasar alam semesta, telah mengkonfirmasi bahwa mereka juga menjadi korban pandemi virus corona.

Observatorium yang berada di kota pesisir La Serena dan gurun utara negara Latin itu telah ditutup untuk pertama kali sejak dibuka beberapa dasawarsa lalu, untuk menghindari risiko penularan potensial di antara pengunjung internasional dan staf ilmiah.

Tim peneliti yang sering bekerja dalam shift yang berangkat ke observatorium dari rumah mereka di kota-kota terdekat dan ibu kota Santiago juga terhambat oleh pembatalan penerbangan dan karantina serta penerapan jam malam di seluruh negeri.

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DIY bertambah jadi enam orang

Penutupan ini akan menyebabkan potensi keterlambatan dalam penelitian yang signifikan oleh tim internasional yang menggunakan bahan yang dihasilkan oleh teleskop, ungkap manajer mereka kepada Reuters.

Cile  adalah tempat bagi 70 persen investasi astronomi global. Dalam beberapa tahun terakhir, teleskopnya telah menyumbangkan gambar untuk memajukan teori pembentukan planet dan galaksi dan menemukan koleksi planet yang dapat membantu menemukan kehidupan di luar Bumi.

Tahun lalu, para astronom Cile memainkan peran penting dalam membantu mengungkap citra lubang hitam (back hole) pertama.

Sean Dougherty, direktur teleskop ALMA yang terletak ribuan kaki di atas permukaan laut di Gurun Atacama utara yang tak berawan itu mengatakan, penutupan itu "belum pernah terjadi sebelumnya" tetapi tidak dapat dihindari.

"Sebuah tim terus bekerja di observatorium untuk menjaga operasional sistem teleskop vital dan memastikan bahwa kami siap untuk memulai kembali operasi kapan pun memungkinkan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters.

Steffen Mieske adalah kepala operasi sains di Observatorium Paranal yang dikelola Eropa, 370 mil di utara Santiago, yang telah mengamati planet-planet di luar matahari dan lubang hitam di Bima Sakti.

Dia mengatakan kepada Reuters operasinya dibatasi setelah gempa bumi Cile 2010 yang menghancurkan dan selama protes sosial tahun lalu, tetapi tidak pernah ditutup dalam 21 tahun operasi.

"Semua proyek kunjungan para ilmuwan yang datang untuk melakukan pengamatan, biasanya dari luar negeri, selama April dan Mei dibatalkan," katanya. “Kami mengantisipasi bahwa sejumlah besar proyek akan terpengaruh.”

Baca juga: 1.022 warga pendatang masuk ke Kota Yogyakarta awal April

Karla Pena, asisten profesor di Universitas Antofagasta di Cile utara, mengatakan kepada surat kabar El Mercurio bahwa penutupan berarti dia harus memberhentikan penelitian malam yang enting di teleskop Las Campanas di Atacama.

"Masalahnya adalah bahwa objek yang saya lihat hanya terlihat di waktu-waktu tertentu," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024