Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Pasar ikan Wates Gawok atau Kulon Progo Fish Centre di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memasarkan ikan laut dan budidaya kembali dibuka oleh Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo.
"Kembali beroperasinya Kulon Progo Fish Centre (KFC) diharapkan menjadi penggerak ekonomi setelah tidak berfungsi selama tiga tahun," kata Hasto di Kulon Progo, Selasa.
Hasto meminta setelah beroperasi KFC, pedagang mampu mengatur strategi pemasaran yakni dengan tidak menurunkan harga ikan yang dijual atau dengan harga yang berani bersaing.
Selain itu, pengelola KFC mampu menjalin komunikasi dengan para pedagang dan mencari pelanggan, bahkan mampu memenuhi kebutuhan beberapa rumah makan di Kota Wates dengan harga yang kompetitif dan pelayanan yang lebih baik atau lebih pro aktif.
"Kami yakin, pengelola KFC mampu menciptakan harga ikan yang kompetitif guna mendongkrak pengunjung. Kami berharap, kedepannya, KFC mampu menampung ikan hasil tangkapan ikan nelayan Kulon Progo," kata bupati.
Seorang pedagang KFC, Sukatmi minta kepada pemerintah kabupaten, untuk memindahkan para pedagang ikan yang saat ini berjualan di pasar pagi ke KFC sehingga menjadi ramai.
"Kalau pedagang Pasar Pagi Wates kalau tidak dipandahkan ke KFC, niscaya, KFC akan dapat berkembang dengan pesat. Kami juga memohon kepada pemkab untuk mempromosikan KFC kepada masyarakat tentang keberadaan pasar ikan ini," kata Sukatmi.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Engergi Sumber Daya Mineral (DisperindagESDM), Bambang Widodo, mengatakan keberadaan pembangunan KFC ini dibangun oleh pemerintah DI Yogyakarta pada 2008 lalu dengan fasilitas yang ada meliputi kantor pengelola dan toilet, gate satu unit, los benih ikan 18 unit dan dikelola 13 pedagang benih ikan berukuran dua meter persegi, los ikan segar berukuran enam meter persegi sejumlah 10 unit yang dikelola 10 pedagang terdiri lima pedangan ikan laut, lima pedagang ikan air tawar, depo pemasaran ikan yang terdiri kolam penampungan 14 unit dan kolam pemancingan dua unit.
"Dalam operasional sebelumnya terdapat kendala diantaranya air belum tersedia secara memadai, arus listrik belum mencukupi dan beberapa los yang baknya bocor, namun saat ini semuanya telah teratasi dengan sumur pantek untuk memenuhi kebutuhan air serta meningkatkan daya listrik dan menambal beberapa bak yang bocor," Bambang Widodo.
Wagiran yang sebelumnya telah lama bergelut dalam dunia budidaya ikan kolam terpal mengaku siap untuk mengoperasikan kembali KFC, namun demikian masih diperlukan bantuan sarana prasarana pendukung, subsidi dan koordinasi dari pemerintah daerah.
(KR-STR)
"Kembali beroperasinya Kulon Progo Fish Centre (KFC) diharapkan menjadi penggerak ekonomi setelah tidak berfungsi selama tiga tahun," kata Hasto di Kulon Progo, Selasa.
Hasto meminta setelah beroperasi KFC, pedagang mampu mengatur strategi pemasaran yakni dengan tidak menurunkan harga ikan yang dijual atau dengan harga yang berani bersaing.
Selain itu, pengelola KFC mampu menjalin komunikasi dengan para pedagang dan mencari pelanggan, bahkan mampu memenuhi kebutuhan beberapa rumah makan di Kota Wates dengan harga yang kompetitif dan pelayanan yang lebih baik atau lebih pro aktif.
"Kami yakin, pengelola KFC mampu menciptakan harga ikan yang kompetitif guna mendongkrak pengunjung. Kami berharap, kedepannya, KFC mampu menampung ikan hasil tangkapan ikan nelayan Kulon Progo," kata bupati.
Seorang pedagang KFC, Sukatmi minta kepada pemerintah kabupaten, untuk memindahkan para pedagang ikan yang saat ini berjualan di pasar pagi ke KFC sehingga menjadi ramai.
"Kalau pedagang Pasar Pagi Wates kalau tidak dipandahkan ke KFC, niscaya, KFC akan dapat berkembang dengan pesat. Kami juga memohon kepada pemkab untuk mempromosikan KFC kepada masyarakat tentang keberadaan pasar ikan ini," kata Sukatmi.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Engergi Sumber Daya Mineral (DisperindagESDM), Bambang Widodo, mengatakan keberadaan pembangunan KFC ini dibangun oleh pemerintah DI Yogyakarta pada 2008 lalu dengan fasilitas yang ada meliputi kantor pengelola dan toilet, gate satu unit, los benih ikan 18 unit dan dikelola 13 pedagang benih ikan berukuran dua meter persegi, los ikan segar berukuran enam meter persegi sejumlah 10 unit yang dikelola 10 pedagang terdiri lima pedangan ikan laut, lima pedagang ikan air tawar, depo pemasaran ikan yang terdiri kolam penampungan 14 unit dan kolam pemancingan dua unit.
"Dalam operasional sebelumnya terdapat kendala diantaranya air belum tersedia secara memadai, arus listrik belum mencukupi dan beberapa los yang baknya bocor, namun saat ini semuanya telah teratasi dengan sumur pantek untuk memenuhi kebutuhan air serta meningkatkan daya listrik dan menambal beberapa bak yang bocor," Bambang Widodo.
Wagiran yang sebelumnya telah lama bergelut dalam dunia budidaya ikan kolam terpal mengaku siap untuk mengoperasikan kembali KFC, namun demikian masih diperlukan bantuan sarana prasarana pendukung, subsidi dan koordinasi dari pemerintah daerah.
(KR-STR)