Bantul (Antara Jogja) - "Jogja Air Show" di Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 8-10 Februari 2013 diharapkan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kedirgantaraan, kata Bupati Bantul Sri Surya Widati.
"Dengan demikian pada saatnya nanti dapat turut meningkatkan kontribusi Iptek bagi kesejahteraan rakyat, disamping peningkatan produktivitas, daya saing, serta peningkatan profesionalisme," katanya di Bantul, Minggu.
Bupati Sri dalam sambutan tertulis penutupan "Jogja Air Show" di Depok yang dibacakan Wakil Bupati Bantul Soemarno itu mengatakan, penyelenggaran even ini sangat strategis bagi generasi muda dalam mengembangkan kreativitas dan karakter menjadi bangsa yang unggul.
"Apalagi jenis olah raga ini juga dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON), sehingga sudah semestinya ini dapat memberikan kontribusi bagi DIY dalam menjaring bibit atlet unggul di cabang olah raga dirgantara," katanya.
Ia menjelaskan sesuai dengan amanat UUD yang menyebutkan pemerintah memajukan Iptek dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban, dan kesejahteraan umat manusia.
"Oleh sebab itu, sebagai bangsa menyadari sepenuhnya bahwa penguasaan Iptek mutlak diperlukan dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan rakyat," katanya.
Pemkab Bantul selalu siap untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan even tahunan tingkat nasional itu, sehingga kegiatan yang sarat dengan pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan dapat terus berkembang.
"Semoga kegiatan ini dapat menjadi titik tolak kebangkitan Iptek khususnya dunia kedirgantaraan di Indonesia, kami juga berharap penyelenggaraan di tahun-tahun selanjutnya lebih sukses," katanya.
"Jogja Air Show" 2013 digelar pada 8-10 Februari, atas kerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Dinas Pariwisata DIY, FASI dan TNI AU itu dimeriahkan kompetisi seperti aeromodelling, paramotor, paralayang, gantole, dan terjun payung.
Rangkaian "Jogja Air Show 2013", Minggu, ditutup dengan sejumlah demo semua cabang olahraga FASI, free style sepeda motor, akrobatik pesawat, dan pemecahan rekor penerbangan pesawat radio kontrol atau aeromodelling terbanyak.
(KR-HRI)
"Dengan demikian pada saatnya nanti dapat turut meningkatkan kontribusi Iptek bagi kesejahteraan rakyat, disamping peningkatan produktivitas, daya saing, serta peningkatan profesionalisme," katanya di Bantul, Minggu.
Bupati Sri dalam sambutan tertulis penutupan "Jogja Air Show" di Depok yang dibacakan Wakil Bupati Bantul Soemarno itu mengatakan, penyelenggaran even ini sangat strategis bagi generasi muda dalam mengembangkan kreativitas dan karakter menjadi bangsa yang unggul.
"Apalagi jenis olah raga ini juga dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON), sehingga sudah semestinya ini dapat memberikan kontribusi bagi DIY dalam menjaring bibit atlet unggul di cabang olah raga dirgantara," katanya.
Ia menjelaskan sesuai dengan amanat UUD yang menyebutkan pemerintah memajukan Iptek dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban, dan kesejahteraan umat manusia.
"Oleh sebab itu, sebagai bangsa menyadari sepenuhnya bahwa penguasaan Iptek mutlak diperlukan dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan rakyat," katanya.
Pemkab Bantul selalu siap untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan even tahunan tingkat nasional itu, sehingga kegiatan yang sarat dengan pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan dapat terus berkembang.
"Semoga kegiatan ini dapat menjadi titik tolak kebangkitan Iptek khususnya dunia kedirgantaraan di Indonesia, kami juga berharap penyelenggaraan di tahun-tahun selanjutnya lebih sukses," katanya.
"Jogja Air Show" 2013 digelar pada 8-10 Februari, atas kerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Dinas Pariwisata DIY, FASI dan TNI AU itu dimeriahkan kompetisi seperti aeromodelling, paramotor, paralayang, gantole, dan terjun payung.
Rangkaian "Jogja Air Show 2013", Minggu, ditutup dengan sejumlah demo semua cabang olahraga FASI, free style sepeda motor, akrobatik pesawat, dan pemecahan rekor penerbangan pesawat radio kontrol atau aeromodelling terbanyak.
(KR-HRI)