Bantul (Antara Jogja) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Surya Widati mengajak generasi muda untuk melestarikan permainan tradisional agar tidak semakin terpinggirkan dari kecanggihan permainan modern.

"Kampung Pintar sebagai kampung "dolanan" anak ini diharapkan bisa menghidupkan kembali tradisi permainan tradisional dari makin banyaknya permainan modern dengan teknologi canggih saat ini," katanya di Bantul, Senin.

Saat meluncurkan Kampung Pintar di Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Bupati mengatakan, ide awal didirikannya kampung ini berawal dari keprihatinan terhadap generasi muda yang sudah tidak lagi mengenal dolanan tradisional karena dimanjakan pada kecanggihan permainan modern.

"Anak sekolah semakin enggan lepas dari permainan teknologi maupun permainan modern, begitu juga semakin jarang kita lihat anak-anak berkumpul bermain tradisional, padahal anak cenderung bersikap individual dengan permainan teknologi," katanya.

Menurut dia, padahal dolanan tradisional identik dengan unsur nilai positif untuk perkembangan anak, karena saat ini banyak alat permainan tradisional yang apabila digali sistem kerjanya memiliki unsur pendidikan seperti sains bahkan teknologi.

"Sesungguhnya potensi dolanan anak di Indonesia juga bersaing dengan "games" dari luar negeri, makanya perlunya terus dibudayakan sebagai bagian dari kelestarian tradisi dolanan sejak dahulu," katanya.

Sementara itu, inisiator Kampung Pintar Taufiqurrohman mengatakan, secara konseptual kampung pintar adalah ruang belajar bagi anak, orangtua dan masyarakat untuk berinteraksi dalam proses pembelajaran secara merdeka, terutama dengan pendekatan pendidikan sains dan teknologi.

Dengan demikian, kata dia kampung pintar ini juga sekaligus menegaskan bahwa tidak ada pembatas dan jarak antara ilmu sains dan teknologi dengan keterbatasan-keterbatasannya.

"Kalau dulu orang mengira bahwa sains dan teknologi tidak dapat membebaskan yang miskin, pikiran itu sebenarnya salah, karena sains dan teknologi harusnya tidak bertentangan dengan kearifan lokal," katanya.

Menurut dia, peluncuran Kampung Pintar ini merupakan penegasan dan pengukuhan "Kampung Dolanan" yang sudah ada sebelumnya sebagai bagian dari perpaduan antara modernitas ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tradisi dan kearifan lokal.

Kampung pintar ini mengumpulkan berbagai macam dolanan tradisional yang ada dan berkembang di masyarakat seperti othok-othok, klunthungan, glindingan, bedhilan karuk, kacamata bangjo, wayang kertas, wayang angkrik da dan sebagainya.

"Berbagai macam dolanan tradisional itu kemudian direvitalisasi, dilacak akar budayanya dan dinovasi, dilestarikan serta diedukasikan kepada anak-anak masa kini," katanya.
(.KR-HRI)

Pewarta : Oleh Heri Sidik
Editor : Heru Jarot Cahyono
Copyright © ANTARA 2025