Yogyakarta (Antara Jogja) - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta memberikan pelatihan pembuatan tepung cangkang keong mas sebagai pakan ternak kepada para peternak Di Dusun Barongan, Nomporejo, Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami yang tergabung dalam tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian pada Masyarakat (PKMM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memilih cangkang keong mas karena mengandung kalsium," kata koordinator tim mahasiswa Rohmi Suryaningsih di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, kalsium merupakan unsur yang paling esensial dalam pembentukan kulit telur dan pada kulit sebutir telur terdapat sekitar dua gram kalsium. Oleh karena itu, kebutuhan unggas terhadap kalsium sangat tinggi.
"Untuk memenuhi kebutuhan itu diperlukan pula asupan kalsium yang cukup agar telur yang dihasilkan oleh unggas dapat berkembang dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, pemanfaatan cangkang keong mas sebagai pakan ternak unggas itu dapat mengurangi limbah cangkang keong mas yang dagingnya telah dikonsumsi.
"Pemanfaatan cangkang keong mas selain dalam rangka pelestarian lingkungan juga dapat meningkatkan kualitas telur pada ternak unggas," katanya.
Menurut dia, keberadaan keong mas di lahan pertanian sering mengganggu habitat tanaman terutama tanaman padi dan menjadi musuh utama bagi para petani.
Dalam kondisi lapang, kata dia, enam keong mas per meter persegi mampu mengurangi hasil panen padi sebanyak 15 persen dan kerusakan yang ditimbulkan berlangsung hingga 50 hari setelah penanaman.
"Jika populasi keong mas itu semakin bertambah maka akan berakibat fatal pada hasil pertanian terutama untuk tanaman padi," katanya.
Ia mengatakan, selama ini keong mas baru dimanfaatkan dagingnya saja karena banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh manusia seperti protein, lemak, karbohidrat, abu, fosfor, natrium, kalium, riboflavin, niacin, dan kandungan nutrisi makanan yang lain seperti vitamin C, Zn, Cu, Mn, dan iodium.
"Selain banyak mengandung banyak gizi tersebut hewan dari keluarga moluska itu juga kaya kalsium, sehingga banyak masyarakat yang mengonsumsi daging keong mas sebagai makanan olahan baru," katanya.
Anggota tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian pada Masyarakat (PKMM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu adalah Mita Kurniati, Musyarofah, Vina Fitriana, dan Prapti Hanaviyah.
(B015)
"Kami yang tergabung dalam tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian pada Masyarakat (PKMM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memilih cangkang keong mas karena mengandung kalsium," kata koordinator tim mahasiswa Rohmi Suryaningsih di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, kalsium merupakan unsur yang paling esensial dalam pembentukan kulit telur dan pada kulit sebutir telur terdapat sekitar dua gram kalsium. Oleh karena itu, kebutuhan unggas terhadap kalsium sangat tinggi.
"Untuk memenuhi kebutuhan itu diperlukan pula asupan kalsium yang cukup agar telur yang dihasilkan oleh unggas dapat berkembang dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, pemanfaatan cangkang keong mas sebagai pakan ternak unggas itu dapat mengurangi limbah cangkang keong mas yang dagingnya telah dikonsumsi.
"Pemanfaatan cangkang keong mas selain dalam rangka pelestarian lingkungan juga dapat meningkatkan kualitas telur pada ternak unggas," katanya.
Menurut dia, keberadaan keong mas di lahan pertanian sering mengganggu habitat tanaman terutama tanaman padi dan menjadi musuh utama bagi para petani.
Dalam kondisi lapang, kata dia, enam keong mas per meter persegi mampu mengurangi hasil panen padi sebanyak 15 persen dan kerusakan yang ditimbulkan berlangsung hingga 50 hari setelah penanaman.
"Jika populasi keong mas itu semakin bertambah maka akan berakibat fatal pada hasil pertanian terutama untuk tanaman padi," katanya.
Ia mengatakan, selama ini keong mas baru dimanfaatkan dagingnya saja karena banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh manusia seperti protein, lemak, karbohidrat, abu, fosfor, natrium, kalium, riboflavin, niacin, dan kandungan nutrisi makanan yang lain seperti vitamin C, Zn, Cu, Mn, dan iodium.
"Selain banyak mengandung banyak gizi tersebut hewan dari keluarga moluska itu juga kaya kalsium, sehingga banyak masyarakat yang mengonsumsi daging keong mas sebagai makanan olahan baru," katanya.
Anggota tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian pada Masyarakat (PKMM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu adalah Mita Kurniati, Musyarofah, Vina Fitriana, dan Prapti Hanaviyah.
(B015)