Yogyakarta (Antara) - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta siap mengamankan seluruh rangkaian upacara pernikahan puteri Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Hayu dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro, 22 dan 23 Oktober.
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Pol Haka Astana M Widya, Senin, mengatakan untuk mengamankan acara pernikahan puteri Sri Sultan HB X ini, pihaknya menyiapkan personel sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan.
"Kami siap, jumlah personel juga cukup. Secara prinsip kami sudah siap, termasuk untuk mengamankan Presiden dan Wakil Presiden RI," katanya.
Menurut dia, saat ini di Polda DIY ada sekitar 10 ribu personel, jika kondisinya benar-benar membutuhkan, tidak menutup kemungkinan dua pertiga dari jumlah tersebut akan diterjunkan.
"Dalam acara kirab nanti diperkirakan banyak masyarakat yang ingin meyaksikan, kami mengimbau tidak memaksakan diri, kalau kondisinya tidak memungkinkan, sebaiknya jangan memaksakan diri," katanya.
Ia mengatakan, panitia sudah menyiapkan beberapa televisi layar lebar di sejumlah titik, sehingga masyarakat tetap bisa menyaksikan secara langsung.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Sarif Teguh Prabowo mengatakan, selama prosesi kirab dan resepsi berlangsung, pertokoan, dan parkir maupun pedagang terutama sampai dengan Kepatihan akan tutup.
"Seluruh komunitas yang ada di Malioboro akan ikut terlibat mendukung acara seperti membantu pengamanan pengunjung yang datang untuk melihat," katanya.
Ia mengatakan, dari komunitas Malioboro juga akan mendukung upacara tersebut dengan menyediakan jajan pasar dan ribuan nasi bungkus gratis untuk masyarakat yang melihat.
"Komunitas Malioboro akan menyiapkan puluhan gerobak berisi jajan pasar dan nasi bubgkus gratis bagi masyarakat yang menyaksikan kirab," katanya.
(V001)
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Pol Haka Astana M Widya, Senin, mengatakan untuk mengamankan acara pernikahan puteri Sri Sultan HB X ini, pihaknya menyiapkan personel sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan.
"Kami siap, jumlah personel juga cukup. Secara prinsip kami sudah siap, termasuk untuk mengamankan Presiden dan Wakil Presiden RI," katanya.
Menurut dia, saat ini di Polda DIY ada sekitar 10 ribu personel, jika kondisinya benar-benar membutuhkan, tidak menutup kemungkinan dua pertiga dari jumlah tersebut akan diterjunkan.
"Dalam acara kirab nanti diperkirakan banyak masyarakat yang ingin meyaksikan, kami mengimbau tidak memaksakan diri, kalau kondisinya tidak memungkinkan, sebaiknya jangan memaksakan diri," katanya.
Ia mengatakan, panitia sudah menyiapkan beberapa televisi layar lebar di sejumlah titik, sehingga masyarakat tetap bisa menyaksikan secara langsung.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Sarif Teguh Prabowo mengatakan, selama prosesi kirab dan resepsi berlangsung, pertokoan, dan parkir maupun pedagang terutama sampai dengan Kepatihan akan tutup.
"Seluruh komunitas yang ada di Malioboro akan ikut terlibat mendukung acara seperti membantu pengamanan pengunjung yang datang untuk melihat," katanya.
Ia mengatakan, dari komunitas Malioboro juga akan mendukung upacara tersebut dengan menyediakan jajan pasar dan ribuan nasi bungkus gratis untuk masyarakat yang melihat.
"Komunitas Malioboro akan menyiapkan puluhan gerobak berisi jajan pasar dan nasi bubgkus gratis bagi masyarakat yang menyaksikan kirab," katanya.
(V001)