Jakarta (Antara Jogja) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan sekolah boleh diliburkan karena banjir, namun jam efektif yang hilang perlu diganti.

"Itu diatur oleh daerah. Boleh saja diliburkan, yang terpenting jam efektif tetap cukup," ujar Wamendikbud di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan sekolah bisa mengganti jam efektif yang hilang setelah banjir usai. Hal itu dilakukan supaya pembelajaran tercapai.

Sejumlah sekolah di beberapa daerah diliburkan menyusul banjir yang merendam wilayah tersebut sejak pertengahan Januari.

Banjir merendam berbagai daerah seperti DKI Jakarta, Karawang, Bekasi, Manado, Pekalongan, Pati, Lampung, Indramayu, Palu dan lainnya.

Beberapa sekolah pun, mengalami kerusakan akibat banjir. Seperti yang terjadi di Manado, sebanyak 72 sekolah rusak parah akibat banjir.

Wamendikbud mengatakan pendidikan mengenai bencana sudah dimasukkan ke dalam kurikulum 2013. "Kami sudah mengintegrasikan dalam kurikulum yang ada. Juga memprakarsai agar sekolah aman," katanya.

Pendidikan mengenai bencana di sekolah sangat penting menggingat Indonesia yang rawan terhadap bencana. Pengetahuan masyarakat mengenai bencana masih minim, dan hal itu mengakibatkan kepanikan ketika terjadi bencana.

Sebelumnya, pakar gempa Agustan mengatakan pendidikan mengenai kebencanaan tersebut perlu dimasukkan ke kurikulum pendidikan.

(I025)


Pewarta : Oleh Indriani
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024