Jakarta (Antara Jogja) -  Sebanyak 31 ribu prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersiaga dan terjun membantu dalam mengatasi bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah, bahkan TNI membentuk posko penanganan banjir dan disebar di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera dan Manado.

"Saya sudah perintahkan seluruh Panglima Komando Utama (Pangkotama) untuk siaga terhadap bencana. Sebanyak 31 ribu personel sudah 'dideploy' (ditempatkan)," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Mabes TNI dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Persero, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

Menurut dia, penempatan puluhan ribu prajurit itu tak hanya untuk membantu evakuasi korban, namun juga untuk membantu pelayanan kesehatan bagi korban bencana banjir.

"Setiap musibah banjir yang patut diwaspadai ada penyakit pascabanjir. Oleh karena itu, kita siapkan petugas medis untuk membantu," ucap Moeldoko.

Pasukan Zeni juga disiapkan untuk membantu korban bencana merehabilitas rumahnya yang terkena musibah.

Sebelumnya, Kadispenum Puspen TNI Kolonel Inf Bernardus Robert, di Jakarta, Selasa (28/1) mengatakan, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko telah menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI di seluruh Indonesia untuk siaga I bencana banjir, mengingat saat ini kondisi cuaca tidak menentu dan curah hujan tinggi yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Menurut dia, di wilayah Jakarta sebanyak 5.559 prajurit TNI diterjunkan untuk membentuk posko penanganan banjir dan membatu korban banjir, antara lain, di Cempaka Putih, Petamburan, Tanah Abang, Kapuk Muara, Pluit, penjaringan, Kebon Jeruk, Cengkareng, Kapuk Raya, Bukit Duri, Cipulir, Pangadegan dan beberapa tempat di lokasi bencana.

Sedangkan peralatan yang digunakan adalah 128 unit perahu karet, 57 unit tenda, 30 unit mobil ambulance, 34 dapur lapangan, 89 unit truk, 42 unit skoci karet, 30 unit motor tempel, 565 pelampung,  15 unit river boat, 1 Pesawat EC 120 B Colibri dan 1 pesawat SA 330, serta beberapa peralatan pendukung lainnya.

Sementara di wilayah Jawa Barat, personil TNI yang diterjunkan sebanyak 10.870 personil tersebar diantaranya Bogor, Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, Karawang, Subang, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Majalengka, Purwakarta, Pandeglang, Serang dan Cilegon.

Peralatan yang digunakan, yakni 19 unit perahu karet, 16 unit truk dan terdapat tiga dapur lapangan. Untuk wilayah Jawa Tengah, personil TNI yang diterjunkan 1.040 orang, tersebar di wilayah Magelang, Muntilan, Ngentak, Sawangan, Pekalongan, Buaran, Wiradesa, Sragitirto, Pemalang, Widuri, Sugiwaras, Batang, Donorojo, Tahunan, Kalibeluk, Warungasem, Kembang, Kalinyamatan, Kebonagung.

Peralatan yang dipergunakan antara lain 8 unit perahu karet, 11 unit truk, 2 unit Bus dan 4 Dapur lapangan," paparnya.

Di wilayah Sumatera, personel yang diterjunkan sebanyak 1.147  orang, yang tersebar di beberapa wilayah seperti Bengkulu, Ogan Komering Ilir, Banyu Asin, Jambi, Merangi dan Lampung.

 Peralatan yang dipergunakan 4 unit mobil ambulance, 26 unit truk, 48 unit tenda, 10 unit "toolkit", 4 dapur lapangan, 9 perahu karet, 2 loader dan 2 grader.

Sedangkan wilayah Manado, personil yang diterjunkan sebanyak 741 orang dan tersebar di wilayah Tinoor, Ranotana, Tambolang, Tomohon dan Sario. Peralatan yang dipergunakan: 4 unit perahu karet, 7 unit truk, 3 unit Hercules dan18 unit tenda lapangan.

Instruksi tanggap bencana banjir yang dilakukan oleh TNI, tambah Robert, merupakan cerminan dari salah satu tugas pokok TNI dibidang operasi militer selain perang yaitu membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.

Tugas pokok tersebut tercantum dalam pasal 7 ayat 2 Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.

(S037)

Pewarta : Oleh Syaiful Hakim
Editor : Heru Jarot Cahyono
Copyright © ANTARA 2025