Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewajibkan bus angkutan lebaran masuk ke Terminal Tipe A Dhaksinarga Wonosari.
Kepala UPT Terminal Dhaksinarga Wonosari Trisulo Hartoko di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan bus angkutan pemudik harus masuk ke terminal, tidak boleh menurunkan penumpang di masing-masing pool perusahaan otobus (PO).
"Petugas akan menjaga selama 24 jam di sejumlah titik. Kami sudah menyiapkan petugas seperti di Bundaran Siyono, dan Selang Wonosari," kata Trisulo.
Ia mengatakan kebijakan tersebut sudah dilaksanakan sejak Lebaran 2013. Masuknya bus kedalam terminal selain untuk menertibkan, dilakukan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Masuknya bus ke terminal akan menambah pendapatan retribusi," kata dia.
Trisulo mengatakan semakin banyaknya bus yang masuk ke terminal semakin menambah PAD. Setiap Bus dikenai biaya Rp5.000. Namun demikian, ia enggan untuk mematok PAD dari bus yang akan masuk terminal.
"Kami lihat kondisi riil di lapangan, tidak bisa mematok targetnya," kata dia.
Disinggung mengenai kesiapan dalam menyambut lebaran, UPT Terminal Dagsinarga, Wonosari mulai berbenah. Selain perbaikan sarana dan prasarana, juga penambahan sejumlah lampu penerangan.
"Lampu-lampu sudah diperbaiki sehingga penumpang akan nyaman dan aman di terminal," katanya.
Kepala Dishubkominfo Gunung Kidul Purnama Jaya mengatakan puncak arus mudik diwilayah Gunung Kidul H-1 lebaran. Sementara arus balik H+5 lebaran.
"Diperkirakan untuk arus balik rata-rata akan memberangkatkan 60-70 bus dari terminal," katanya.
Untuk mempersiapkan arus mudik pihaknya sudah melakukan pengecekan secara internal masing-masing PO Bus, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan gabungan dengan kepolisian di Terminal Dhaksinarga Wonosari. Diagendakan untuk melakukan pemeriksaan gabungan.
"Rencananya pada 21 Juli, kami akan melakukan pengecekan kesiapan mulai dari bus dan terminal," kata Purnama.
(KR-STR)
Kepala UPT Terminal Dhaksinarga Wonosari Trisulo Hartoko di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan bus angkutan pemudik harus masuk ke terminal, tidak boleh menurunkan penumpang di masing-masing pool perusahaan otobus (PO).
"Petugas akan menjaga selama 24 jam di sejumlah titik. Kami sudah menyiapkan petugas seperti di Bundaran Siyono, dan Selang Wonosari," kata Trisulo.
Ia mengatakan kebijakan tersebut sudah dilaksanakan sejak Lebaran 2013. Masuknya bus kedalam terminal selain untuk menertibkan, dilakukan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Masuknya bus ke terminal akan menambah pendapatan retribusi," kata dia.
Trisulo mengatakan semakin banyaknya bus yang masuk ke terminal semakin menambah PAD. Setiap Bus dikenai biaya Rp5.000. Namun demikian, ia enggan untuk mematok PAD dari bus yang akan masuk terminal.
"Kami lihat kondisi riil di lapangan, tidak bisa mematok targetnya," kata dia.
Disinggung mengenai kesiapan dalam menyambut lebaran, UPT Terminal Dagsinarga, Wonosari mulai berbenah. Selain perbaikan sarana dan prasarana, juga penambahan sejumlah lampu penerangan.
"Lampu-lampu sudah diperbaiki sehingga penumpang akan nyaman dan aman di terminal," katanya.
Kepala Dishubkominfo Gunung Kidul Purnama Jaya mengatakan puncak arus mudik diwilayah Gunung Kidul H-1 lebaran. Sementara arus balik H+5 lebaran.
"Diperkirakan untuk arus balik rata-rata akan memberangkatkan 60-70 bus dari terminal," katanya.
Untuk mempersiapkan arus mudik pihaknya sudah melakukan pengecekan secara internal masing-masing PO Bus, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan gabungan dengan kepolisian di Terminal Dhaksinarga Wonosari. Diagendakan untuk melakukan pemeriksaan gabungan.
"Rencananya pada 21 Juli, kami akan melakukan pengecekan kesiapan mulai dari bus dan terminal," kata Purnama.
(KR-STR)