Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Jogjatronik menggelar penanaman pohon mangrove di kawasan Pasir Mendit.

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan, tanaman mangrove akan menciptakan ekosistem yang semakin baik, memberikan dampak positif pada waktu yang akan datang.

"Tanaman mangrove memiliki banyak fungsi antara lain fungsi fisika, kimia, biologi, ekonomi dan fungsi wisata, sehingga kami mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Jogjatronik ini," kata Sutedjo.

Wabup juga bersyukur banyak elemen yang memperhatikan pentingnya mangrove, baik dari pemerintah, perusahaan, civitas perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat.

General Manager PT Salimas Sejahtera Adi Juniarto mengatakan kegiatan penanaman mangrove sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab Jogjatronik mal terhadap kelestarian lingkungan hidup.

"Mangrove merupakan ekosistem yang memainkan peranan penting dalam mengatasi dampak negatif, sebagai pelindung wilayah pesisir, segala yang menyebabkan matinya pohon mangrove harus kita cegah," kata Adi Juniarto.

Adi mengatakan upaya penanaman kesadaran diri untuk mencintai lingkungan harus dibangun dari diri sendiri.

"I am Mangrover" sebagai sub tema puncak penanaman mangrov, menggambarkan kesadaran dan kecintaan diri terhadap alam dengan cara melakukan penanaman mangrove secara berkesinambungan berawal dari diri sendiri," katanya.

Ketua Kelompok Wana Tirta Pasir Mendit Warso Suwito mengatakan Kelompok Wana Tirta yang berdiri 2009 dengan anggota aktif 20 orang saat ini, kelompoknya aktivitas kelestarian lingkungan, seperti pembibitan dan perawatan mangrove, cemara udang dan pandan. "Saat ini lahan yang sudah ditanami sekitar 28 hektare, Yang sudah kuat sekitar 50 persen," kata Warso.

Ia mengatakan lahan di kawasan Pasir Mendit yang belum ditanam sekitar satu hekatre di sebelah timur jembatan dekat Sungai Bogowonto, dan daerah yang paling ujung barat Pasir Mendit. Sedangkan untuk daerah yang masih banyak perlu penanaman adalah di daerah Nglawang.

"Banyak banyak warga sudah tahu dan menyadari keberadaan mangrove, meskipun masih ada satu dua yang belum mengetahui," katanya.

(KR-STR)

Pewarta : Oleh Sutarmi
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024