Gunung Kidul (Antara Jogja) - Anggota TNI Komando Distrik Militer 0730/Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali mengikuti latihan menembak senjata ringan di Lapangan Tembak Puslatpur Rindam IV/Diponegoro, Paliyan.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih ketangkasan anggota, agar keterampilan menembak tetap terjaga," kata Dandim 0730/Gunung Kidul Letkol Infanteri Priayanto di Gunung Kidul, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan ini melibatkan personel TNI AD baik Perwira, Bintara, Tamtama dan Minvedcad IV/16 Wonosari dan akan digelar selama dua hari yakni Selasa dan Rabu (20/5).
"Program ini latihan menembak Triwulan II TA 2015," katanya.
Dandim mengatakan senjata yang digunakan dalam latihan ini adalah jenis SS1 kaliber 5,56 milimeter dan Pistol FN 46 kaliber 9 milimeter. "Yang digunakan jenis senjata ringan," katanya.
Untuk SS1 setiap anggota akan diberikan 50 butir amunisi dan dilakukan penembakan dengan tiga sikap, tiarap, berdiri dan duduk dengan jarak tempak 100 meter.
"Untuk nilai kelulusan atau standar kelulusan personel harus harus mencapai 75 persen," kata dia.
Priayanto mengatakan tembak Pistol FN 46 tiap penembak pistol disiapkan 16 butir dalam rincian penggunaan enam butir koreksi dan 10 butir penilaian dengan jarak 15 meter nilai lulus harus mencapai 75 persen. Senjata yang disiapkan dalam latihan menembak ini adalah untuk SS1 V3 ada 40 pucuk dan Pistol FN46 ada 25 pucuk.
"Latihan ini merupakan agenda rutin untuk menjaga keterampilan menembak, sehinga jika suatu saat dibutuhkan anggota siap menjalankan tugas," kata Priayanto.
KR-STR
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih ketangkasan anggota, agar keterampilan menembak tetap terjaga," kata Dandim 0730/Gunung Kidul Letkol Infanteri Priayanto di Gunung Kidul, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan ini melibatkan personel TNI AD baik Perwira, Bintara, Tamtama dan Minvedcad IV/16 Wonosari dan akan digelar selama dua hari yakni Selasa dan Rabu (20/5).
"Program ini latihan menembak Triwulan II TA 2015," katanya.
Dandim mengatakan senjata yang digunakan dalam latihan ini adalah jenis SS1 kaliber 5,56 milimeter dan Pistol FN 46 kaliber 9 milimeter. "Yang digunakan jenis senjata ringan," katanya.
Untuk SS1 setiap anggota akan diberikan 50 butir amunisi dan dilakukan penembakan dengan tiga sikap, tiarap, berdiri dan duduk dengan jarak tempak 100 meter.
"Untuk nilai kelulusan atau standar kelulusan personel harus harus mencapai 75 persen," kata dia.
Priayanto mengatakan tembak Pistol FN 46 tiap penembak pistol disiapkan 16 butir dalam rincian penggunaan enam butir koreksi dan 10 butir penilaian dengan jarak 15 meter nilai lulus harus mencapai 75 persen. Senjata yang disiapkan dalam latihan menembak ini adalah untuk SS1 V3 ada 40 pucuk dan Pistol FN46 ada 25 pucuk.
"Latihan ini merupakan agenda rutin untuk menjaga keterampilan menembak, sehinga jika suatu saat dibutuhkan anggota siap menjalankan tugas," kata Priayanto.
KR-STR