Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta segera melakukan pekerjaan pembangunan sambungan rumah di dua wilayah yaitu Wirobrajan dan Klitren karena lelang pekerjaan sudah selesai.
"Sudah ada pemenang lelang untuk dua pekerjaan itu. Kami akan segera membicarakan persiapan kontrak dan sosialisasi ke masyarakat sebelum melakukan pembangunan," kata Kepala Bidang Permukiman dan Air Limbah Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Hendra Tantular di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukan pekan depan. Pemerintah akan menyosialisasikan proses pembangunan sambungan rumah termasuk memberikan informasi mengenai berbagai persiapan yang harus dilakukan masyarakat.
"Misalnya saja masyarakat perlu mengetahui adanya kemungkinan pembongkaran lantai untuk menyambung pipa saluran air limbah dari rumah ke saluran pembawa. Namun, pemerintah tidak akan mengganti keramik rumah," katanya.
Meskipun demikian, lanjut dia, masyarakat akan memperoleh pipa dan bak kontrol untuk sambungan rumah yang dibangun pemerintah tanpa harus mengeluarkan biaya apapun.
Pemerintah Kota Yogyakarta menganggarkan dana Rp2,03 miliar untuk pembangunan sambungan rumah dan saluran pembawa di Wirobrajan, sedangkan di Klitren menganggarkan dana sekitar Rp1,58 miliar.
Selain di kedua lokasi tersebut, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta melakukan lelang ulang untuk pekerjaan pembangunan sambungan rumah dan saluran pembawa di Demangan.
"Lelang untuk pekerjaan itu harus diulang karena tidak ada peminatnya. Harapannya, setelah dilelang ulang akan ada perusahaan yang berminat mengerjakannya," katanya. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan di Demangan adalah sekitar Rp2 miliar.
Dinas Kimpraswil akan segera memasukkan lelang untuk pekerjaan pembangunan sambungan rumah dan saluran pembawa di Terban dan Semaki yang juga menyentuh kompleks Balai Kota Yogyakarta.
Pada tahun ini, Dinas Kimpraswil merencanakan membangun 1.300 sambungan rumah sehingga semakin banyak warga yang mengakses saluran limbah terpusat guna meningkatkan sanitasi lingkungan.
"Sambungan rumah sangat diperlukan untuk Kota Yogyakarta yang padat penduduk karena limbah rumah tangga akan dialirkan langsung ke IPAL terpadu," katanya.
Pada 2014, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta membangun 1.509 sambungan rumah yang tersebar di tujuh wilayah, masing-masing 554 sambungan rumah di Gedongkiwo, 238 sambungan rumah di Patangpuluhan, 216 di Pakuncen, 250 di Tegalrejo, 161 sambungan rumah di Bener, 41 di Pandeyan dan 47 di Tegalpanggung.
Hingga saat ini, belum semua wilayah di Kota Yogyakarta terjangkau oleh sambungan rumah. Di Kota Yogyakarta baru ada 13 kecamatan dan 36 kelurahan yang terjangkau saluran induk.
(E013)
"Sudah ada pemenang lelang untuk dua pekerjaan itu. Kami akan segera membicarakan persiapan kontrak dan sosialisasi ke masyarakat sebelum melakukan pembangunan," kata Kepala Bidang Permukiman dan Air Limbah Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Hendra Tantular di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukan pekan depan. Pemerintah akan menyosialisasikan proses pembangunan sambungan rumah termasuk memberikan informasi mengenai berbagai persiapan yang harus dilakukan masyarakat.
"Misalnya saja masyarakat perlu mengetahui adanya kemungkinan pembongkaran lantai untuk menyambung pipa saluran air limbah dari rumah ke saluran pembawa. Namun, pemerintah tidak akan mengganti keramik rumah," katanya.
Meskipun demikian, lanjut dia, masyarakat akan memperoleh pipa dan bak kontrol untuk sambungan rumah yang dibangun pemerintah tanpa harus mengeluarkan biaya apapun.
Pemerintah Kota Yogyakarta menganggarkan dana Rp2,03 miliar untuk pembangunan sambungan rumah dan saluran pembawa di Wirobrajan, sedangkan di Klitren menganggarkan dana sekitar Rp1,58 miliar.
Selain di kedua lokasi tersebut, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta melakukan lelang ulang untuk pekerjaan pembangunan sambungan rumah dan saluran pembawa di Demangan.
"Lelang untuk pekerjaan itu harus diulang karena tidak ada peminatnya. Harapannya, setelah dilelang ulang akan ada perusahaan yang berminat mengerjakannya," katanya. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan di Demangan adalah sekitar Rp2 miliar.
Dinas Kimpraswil akan segera memasukkan lelang untuk pekerjaan pembangunan sambungan rumah dan saluran pembawa di Terban dan Semaki yang juga menyentuh kompleks Balai Kota Yogyakarta.
Pada tahun ini, Dinas Kimpraswil merencanakan membangun 1.300 sambungan rumah sehingga semakin banyak warga yang mengakses saluran limbah terpusat guna meningkatkan sanitasi lingkungan.
"Sambungan rumah sangat diperlukan untuk Kota Yogyakarta yang padat penduduk karena limbah rumah tangga akan dialirkan langsung ke IPAL terpadu," katanya.
Pada 2014, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta membangun 1.509 sambungan rumah yang tersebar di tujuh wilayah, masing-masing 554 sambungan rumah di Gedongkiwo, 238 sambungan rumah di Patangpuluhan, 216 di Pakuncen, 250 di Tegalrejo, 161 sambungan rumah di Bener, 41 di Pandeyan dan 47 di Tegalpanggung.
Hingga saat ini, belum semua wilayah di Kota Yogyakarta terjangkau oleh sambungan rumah. Di Kota Yogyakarta baru ada 13 kecamatan dan 36 kelurahan yang terjangkau saluran induk.
(E013)