Yogyakarta (Antara Jogja) - Sebanyak 20 desain terbaik dari lomba motif batik khas Yogyakarta ditambah ratusan karya lain akan dipamerkan di Griya UMKM Yogyakarta pada 5-6 Juni dalam pameran bertajuk "Karya Istimewa".

"Dalam pameran itu, akan diumumkan enam pemenang yang berhak memperoleh hadiah berupa uang tunai," kata Kepala Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun di Yogyakarta, Senin.

Sebanyak 20 desain motif batik yang menjadi nominator juara akan dipamerkan dalam bentuk kain batik berukuran 1x2 meter sedangkan ratusan motif lainnya ditampilkan dalam bentuk desain di kertas.

Jumlah karya yang masuk ke meja panitia lomba desain motif batik khas Yogyarta mencapai 468 karya yang berasal dari 410 peserta karena ada beberapa peserta yang mengirim lebih dari satu karya.

Menurut Tri, banyaknya karya yang masuk ke panitia lomba menunjukkan bahwa masyarakat sangat mengemari batik dan memiliki pengetahuan yang baik mengenai batik termasuk filosofi di balik sebuah motif.

Karya yang masuk, lanjut dia, tidak hanya berasal dari warga Kota Yogyakarta saja tetapi berasal dari berbagai daerah lain di luar DIY seperti dari Bali, Kalimantan bahkan ada peserta yang berasal dari Papua.

"Semuanya bagus-bagus dan inovatif serta sesuai dengan tema yang diminta," katanya. Dalam lomba desain motif batik itu, peserta diminta mengembangkan motif batik berdasarkan tiga motif khas Yogyakarta yaitu ceplok, semen dan parang.

Sebanyak 20 motif dari karya terbaik akan menjadi milik Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Yogyakarta dan akan dipatenkan.

Desain motif batik yang ditetapkan sebagai juara akan digunakan sebagai seragam pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta serta dijadikan seragam anggota Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta hingga tingkat dasa wisma.

Salah seorang anggota dewan juri, Hendry Suprapto mengatakan, dewan juri harus bekerja keras untuk menentukan 20 desain terbaik karena semua karya yang masuk sangat bagus.

"Ada banyak pertimbangan, seperti kesesuaian tema, aplikasi desain di kain, serta kemungkinan penggunaan cap saat memproduksinya dalam skala besar. Semuanya menjadi pertimbangan," katanya.

Sejumlah motif yang terpilih sebagai 20 terbaik di antaranya adalah Parang Segoro Amarto, Parang Merdiko, Ceplok Istimewa dan Ceplok Segoro Amarto.

Sebanyak 20 karya terbaik itu didominasi karya dari warga Kota Yogyakarta yaitu 11 orang, dan sisanya merupakan peserta dari luar Kota Yogyakarta. 
(E013)

Pewarta : Oleh Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2025