Kulon Progo (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajukan usulan pipanisasi dari tiga sumber mata air yang ada di Kecamatan Samigaluh dan Kalibawang sebagai upaya mengatasi masalah kekurangan air pada musim kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Untung Waluyo di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya mengusulkan itu ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD DIY.

"Setiap tahun, dua kecamatan tersebut selalu mengalami kekurangan air bersih pada musim kemarau. Selain itu, setiap tahun menjadi langganan droping air bersih. Maka, untuk mengatasi itu, kami mengusulkan pipanisasi dengan memanfaatkan sumber mata air terdekat," kata Untung.

Ia mengatakan bahwa optimalisasi sumber mata air sering kali mengalami kendala, yakni debit air yang masih kecil dan satu sumber mata air dimanfaatkan beberapa desa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY sendiri, kata dia, telah membuat tempat penampungan air dan pipanisasi di tiga titik, yakni Jatimulyo, Gerbosari, dan Sentolo.

"Dengan adanya pipanisasi ini, droping air bersih ke daerah kekeringan jauh berkurang. Begitu pula, daerah kekeringan juga berkurang setiap tahunnya. Kami berharap, BPBD DIY dan BNPB memberikan bantuan pipanisasi di wilayah Kulon Progo untuk mempercepat pengentasan daerah kekeringan," katanya.

Camat Samigaluh Wahyu Pujianto mengatakan bahwa Pemkab Kulon Progo pada tahun 2015 membangun tempat penampungan air hujan (PAH) sebagai upaya mengatasi masalah kekeringan.

Selain membangun PAH, pihaknya akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber mata air yang cukup besar dengan membangun jaringan air.

"Ada sumer mata air di Nglinggo, Desa Pagerharjo, yang airnya bisa dialirkan kepada masyarakat di Kebonharjo dan Banjarsari," katanya.

Sekretaris Kecamatan Girimulyo Daldiri mengatakan bahwa saat ini dari empat desa yang ada di Girimulyo, hampir semuanya mengalami kekeringan, yakni sebanyak 20 titik, meliputi Purwosari 10 titik atau pedukuhan dari 13 pedukuhan yang ada, Giripurwo tujuh titik, Pendoworejo dua titik, dan Jatimulyo satu titik.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, kata dia, dalam rapat di kabupaten pihaknya telah mengusulkan pembangunan embung-embung.

"Seperti di Purwosari banyak cekungan-cekungan yang bisa dimanfaatkan untuk embung. Karena untuk mengatasi kekeringan tidak bisa dropping air terus, perlu langkah sistematis, antara lain dengan memperbanyak embung-embung," katanya.

(KR-STR)

Pewarta : Oleh Sutarmi
Editor : Mamiek
Copyright © ANTARA 2024