Sleman, (Antara Jogja) - Hasil survei jajak pendapat menjelang Pilkada Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 9 Desember 2015, oleh "Indonesia Development Monitoring" menunjukkan pasangan calon Yuni Satia Rahayu-Danang Wicaksana lebih diterima responden.

"Dari temuan survei pasangan Yuni-Danang dinilai masyarakat Sleman lebih bisa diterima atau faktor akseptabilitas calon kepala daerah," kata Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring" (IDM) Sutisna di Sleman, Jumat.

Menurut dia, hal tersebut tergambar dari jawaban responden sebesar 51,4 persen sedangkan pasangan Sri Purnomo-Sri Muslimatun hanya memiliki tingkat akseptabilitas di masyrakat Sleman sebesar 42,7 persen dari 1.241 masyrakat Sleman.

"Responden yang tidak menjawab sebesar 5,9 persen," katanya.

Ia mengatakan, survei dilaksanskan mulai 12 hingga 21 November 2015, metode penentuan responden mengunakan metode "multi stage random sampling" dengan jumlah sample 1.242 orang dari total populasi Daftar Pemilih Tetap 775.443 pemilih tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Sleman.

"Komposisi jenis kelamin responden lelaki sebanyak 48.6 persen dan perempuan 51,4 persen, tingkat umur responden 17 hingga 25 tahun

sebanyak 34.6 persen, 26 hingga 50 tahun sebanyak 48,6 persen dan responden 51 tahun keatas sebanyak 16.8 persen," katanya.

Survei ini mengunakan "margin of error" sebesar kurang lebih 2,78 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Ia mengatakan, pasangan nomor urut 1 Yuni-Danang dinilai masyarakat Sleman lebih memiliki kapabilitas untuk memimpin Sleman, ini dibuktikan dengan tingkat penilaian masyarakat sebesar 52.8 persen sedangkan pasangan nomor urut 2 Sri Purnomo-Sri Muslimatun hanya memiliki tingkat Kapabilitas untuk memimpin Sleman sebesar 41.8 persen dan sisanya 5,4 persen tidak menjawab.

"Masyarakat Sleman jika ditanyakan pasangan mana yang akan dipilih jika Pilkada dilakukan pada hari ini maka pasangan Yuni Satia Rahayu dan Danang Wicaksono memiliki tingkat keterpilihan 49,7 persen oleh masyrakat sedangkan pasangan Sri Purnomo -Sri Muslimatum dipilih sebanyak 44,5 persen dan yang belum memberikan pilihan sebanyak 5,8 persen," katanya.

Sutisna mengatakan, dari tingkat keterpilihan masing masing pasangan masih mempunyai kans untuk memenangkan pemilihan langsung kepala daerah Kabupaten Sleman, karena "swing voter" sebesar 5,8 persen masih bisa diperebutkan oleh kedua pasangan tersebut.

"Namun pasangan Yuni-Danang lebih punya kans besar memenangkan Pilkada Sleman pada 9 Desember nanti karena hanya butuh satu persen saja dari suara `swing voter`," katanya.

Dari temuan survei didapati bahwa masyrakat Sleman memilih bakal calon kepala daerahnya didasarkan pada tingkat kemampuan calon Kepala daerah sebesar 21,6 persen, bersih dari tindak pidana korupsi 31,6 persen, visi dan misi calon 18,5 persen, latar belakang partai yang sama dengan pasangan calon 20,5 persen dan memilih jika ada pasangan yang memberi uang atau sembako sebesar 7,8 persen.

"Ini menunjukan tingkat kesadaran masyarakat Sleman dalam berdemokrasi sudah sangat baik dan politik uang hanya mampu mempengaruhi 7,8 persen masyrakat Sleman," katanya.

Sutisna mengatakan, dari hasil Jajak Pendapat tingkat popularitas Pasangan Sri Purnomo-Sri Muslimatum sebesar 40,7 persen sedangkan pasangan Yuni Satia Rahayu-Danang Wicaksono Sulistio sebesar 44,7 persen.

"Dan yang tidak mengenal kedua pasangan tersebut 14,6 persen, tingkat popularitas pasangan Yuni-Danang unggul empat persen karena faktor calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan Yuni menurut masyrakat pemilih muda, Danang dinilai bersih," katanya.***2***

(V001)


Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024