Kulon Progo (Antara Jogja) - Jumlah pengunjung objek wisata Gua Kiskendo Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat menyusul bertambahnya fasilitas perkemahan dan fasilitas umum lainnya.

Kasi Objek dan Sarana-Prasarana Disparpora Kulon Progo Kuat Tri Utama di Kulon Progo, Minggu, mengatakan bumi perkemahan Gua Kiskendo banyak digunakan untuk malam keakraban mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, bahkan "homestay" milik masyarakat setiap Sabtu dan Minggu selalu penuh.

"Saat ini ada tren, wisatawan mencari wisata alam dan berbasis masyarakat. Kami sudah berupaya menangkap peluang tersebut, salah satunya menyediakan tempat perkemahan bagi wisatawan," kata Kuat.

Ia mengatakan pemuda di sekitar Gua Kiskendo juga secara inisiatif mengembangkan tarian Sugriwo dan Subali. Tarian ini disuguhkan kepada wisatawan setiap bulan sekali, atau permintaan dari wisatawan.

"Tarian ini semakin menyemarakkan kunjungan wisata ke Gua Kiskendo. Penarinya juga mendapat penghasilan," kata dia.

Ke depan, kata Kuat, pihaknya bekerja sama dengan masyadakat di sekitar Gua Kiskendo mengembangkan potensi objek wisata lain yakni Kidang Kencono dan Curug Sewu yang saat ini belum dikeloka secara optimal.

Selain itu, menurut dia, kawasan Gua Kiskendo juga potensi dikembangkan agrowisata karena ada tanaman salak di setiap rumah warga. Ke depan, potensi tersebut akan dikelola secara profesional, sehingga menjadi wisata alam yang bagus.

"Kami selalu mendorong masyarakat mengembangkan potensi lokal dan dikemas menjadi sajian wisata yang menarik. Pertumbuhan dan perkembangan pariwisata tidak akan terwujud tanpa adanya peran serta masyarakat," katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Agung Raharjo meminta Disparpora mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat. Harapannya, mampu memberdayakan masyarakat, dan mengurangi pengangguran.

"Kami minta Diparpora memberikan pelatihan kepada masyarakat bagaimana melayani wisatawan dengan baik dan manajemen pariwisata," kata Agung.

(KR-STR)

Pewarta : Oleh Sutarmi
Editor : Mamiek
Copyright © ANTARA 2024