Dispar Kulon Progo mengembangkan KSPD Kiskendo dan Menoreh

id KSPD Kiskendo,KSPD Menoreh,Kulon Progo

Dispar Kulon Progo mengembangkan KSPD Kiskendo dan Menoreh

Objek wisata Kebun Teh Nglinggo yang ada di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Kiskendo dan Menoreh Kiskendo dan Menoreh untuk mendukung percepatan pengembangan dan penumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan utara.

"Pengembangan di dua kawasan tersebut bertujuan agar kegiatan pariwisata di sisi utara menjadi lebih hidup. Untuk Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Kiskendo akan dikembangkan pariwisata budaya, sementara KSPD Menoreh akan lebih berfokus menjadi kawasan geowisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan KSPD Menoreh dan Kiskendo merupakan kawasan yang berada di wilayah perbatasan. Sehingga perlu upaya lebih dari dinas maupun pelaku wisata untuk menegaskan ciri khas Kulon Progo pada di kawasan tersebut.

Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (Ripparda) Kulon Progo yang baru, sektor utara difokuskan untuk pariwisata unggulan, yakni dengan tajuk panggung geowisata purba dunia dengan ditetapkannya tiga gunung api purba oleh Kementrian ESDM RI, 22 April 2021 yang lalu. Kementerian ESDM telah mengeluarkan surat keputusan tentang kawasan geoheritage di DIY, salah satunya di Kulon Progo. Saat ini sedang memasuki fase kajian teknis.

"Hal-hal itu tentu menjadi pemicu untuk kami mengembangkan potensi wisata di kawasan tersebut. Khususnya di sisi utara Kulon Progo," katanya.

Namun demikian, Joko mengakui bahwa problem utama infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP). Kemudian kendala persignalan menjadi kewenangan Dinas Komunikasi dan Informatika Kulon Progo.

"Pengembangan wilayah utara memang membutuhkan sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sehingga bisa terlaksana dengan cepat," katanya.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Kulon Progo Widiyanto mengatakan sektor pariwisata adalaha triger utama dalam percepatan pemulihan ekonomi pada masa pandemi COVID-19 karena potensi destinasi wisata tersebar secara merata di 12 kecamatan.

"Untuk itu, kami meminta Pemkab Kulon Progo memprioritaskan infrastruktur jalan menuju objek wisata di seluruh wilayah Kulon Progo," harap Widiyanto.

Menurut dia, kondisi infrastruktur menuju objek wisata kurang mendukung, seperti jalan sempit. Ia mencontohkan jalan menuju objek wisata Kalibiru, di mana ruas jalan sempit dan sebagian ruas rusak parah namun belum mendapat segera mendapat dari pemkab, khususnya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP).

Hal yang sama jalan menuju objek wisata di kawasan Bukit Menoreh, seperti Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kondisi jalan menuju objek wisata, khususnya yang dikelola masyarakat sangat sulit dijangkau kendaraan pribadi.

"Kami meminta Pemkab Kulon Progo membuat program perencanaan percepatan pembangunan jalan menuju objek wisata. Agenda utama tersebut dituangkan dan dilaksanakan setiap tahun, sehingga terlihat adanya komitmen pemkab dalam membangun sektor pariwisata," katanya.