Oleh Victorianus Sat Pranyoto



Sleman, 5/7 (Antara) - Masyarakat Desa Sendangaung, Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merintis menjadi desa wisata budaya dan destinasi wisata unggulan.

"Keinginan masyarakat untuk menjadikan Sendangagung sebagai desa wisata budaya ini mulai dilakukan warga dengan mencanangkan `Sendangagung Gumregah`, yang merupakan semangat seluruh warga untuk maju dan menjadi lebih baik," kata Kepala Desa Sendangagung Raden Heru Prasetyo Wibowo, Selasa.

Menurut dia, aksi gumregah tersebut untuk menjadikan Desa Sendangagung sebagai desa budaya dan destinasi wisata, yang merupakan wujud semangat juang warga menuju kondisi sejahtera yang lebih baik.

"Dalam aksi Gumregah ini benar-benar nampak tarikan nafas dan irama gerak warga dalam wujud nyata sebagai desa budaya dan destinasi wisata," katanya.

Ia mengatakan, tentang Desa Sendangagung sesuai dengan sejarahnya semula terdiriodari tiga kelurahan lama, yaitu Kalurahan Minggir, Kliran dan Nanggulan sebagai penyandang desa budaya.

"Dari tiga kelurahan lama tersebut mempunyai keunggulan masing-masing, seperti Kalurahan Minggir terdapat kelompok tani organik, kerajinan batik, dan sanggar seni budaya. Sedang di Kalurahan Kliran terdapat pangkalan Top Rafting Arung Jeram Sungai Progo, kerajinn tatah wayang dan kerajinan bambu kualitas ekspor, sementara di Kaluranan Nanggulan terdapat petilasan dan tradisi Ziarah Tunggul Wulung, sentra budidaya perikanan air tawar dan produsen makanan khas wingko babad," katanya.

Heru mengatakan, masyarakat juga berencana menelusuri sejarah keberadaan Desa sendangagung, untuk mewujudkan hal tersebut telah dilakukan penelurusan data-data di berbagai instansi, termasuk menelusuri data yang ada di beberapa perpustakaan.

"Salah satu data telah didapat di perpustakaan di Kadipaten Pura Pakualaman Yogyakarta. Untuk mewujutkan asal muasal maupun sejarah Desa Sendangagung, pemuka masyarakat pada 9 Juli 2016 berencana mengadakan pertemuan yang dikemas dengan Rembug Agung, yaitu musyawarah warga lokal dan para perantau yang mudik Lebaran," katanya.

Ia mengatakan, dengan musyawarah tersebut diharapkan akan dapat merumuskan mimpi warga Sendangangung dalam jangka waktu hingga lima tahun ke depan yang akan dipersembahkan kepada seluruh warga Sendangagung melalu pemerintah desa dalam kerangka pemberdayaaan masyarakat desa.

"Dengan berbekal kondisi dan potensi yang ada di Desa Sendangagung panitia Sendangagung Gumregah berencana menyambut Hari Raya Idul Fitri 1437 H dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan antara seperti Rembug Agung pada 9 Juli, sepeda gembira pada 10 Juli, layanan pengobatan dan donor darah, lomba tumpeng Robyong 15 padukuhan yang ada di Sendangagung, presentasi tim penulis sejarah Sendangagung dan Gebyar Sendang Gumregah dengan pentas tiga dalang wayang kulit lokal dengan menampilkan bintang tamu Mbok Beruk," katanya.***1***

(V001)


Pewarta :
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024