Yogyakarta, (Antara Jogja) - Ratusan pelaku dan pendamping Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan 12 Agustus 2016 sebagai hari Usaha Mikro Kecil dan Menengah Nasional.
Pembacaan deklarasi yang dilakukan di pelataran Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Yogyakarta, pada Jumat itu dipandu langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY Tri Saktiono.
"Hari UMKM dideklarasikan hari ini sebagai bentuk penghormatan bagi Mohammad Hatta yang lahir pada 12 Agustus," kata Tri.
Menurut dia, selain pejuang, negarawan, serta ekonom, Mohammat Hatta merupakan sosok peletak dasar ekonomi kerakyatan. Sementara Indonesia saat ini membutuhkan gerakan ekonomi kerakyatan untuk menunjukkan kemandirian bangsa.
"Rakyat mampu menunjukkan kemandirian bangsa dengan mengelola sumber daya ekonomi melalui koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah," kata dia.
Menurut Tri, Hari UMKM akan menjadi pengingat bagi pelaku UMKM untuk meneguhkan semangat kewirausahaan serta semangat membangun kedaulatan Bangsa Indonesia melalui ekonomi kerakyatan.
Sektor UMKM, kata Tri, merupakan poros perekonomian utama di DIY. Ia menyebutkan hingga saat ini terdapat lebih dari 231.000 UMKM yang tersebar di lima kabupaten/kota dengan berbagai sektor produksi.
Dalam Kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD DIY Dharma Setiawan berharap di era saat ini selain menggeluti penjualan produk barang, UMKM di DIY juga mulai melirik sektor penjualan jasa.
Sektor jasa, menurut Dharma, merupakan sektor bisnis yang menjanjikan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sektor jasa itu, ia mencontohkan, misalnya dapat diterapkan bersamaan dengan pengelolaan pariwisata di DIY.
"Kalau UMKM selalu disandingkan dengan produksi makanan kecil, kerajinan, dan sejenisnya, itu salah kaprah," kata dia.
(T.L007)
.
Pembacaan deklarasi yang dilakukan di pelataran Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Yogyakarta, pada Jumat itu dipandu langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY Tri Saktiono.
"Hari UMKM dideklarasikan hari ini sebagai bentuk penghormatan bagi Mohammad Hatta yang lahir pada 12 Agustus," kata Tri.
Menurut dia, selain pejuang, negarawan, serta ekonom, Mohammat Hatta merupakan sosok peletak dasar ekonomi kerakyatan. Sementara Indonesia saat ini membutuhkan gerakan ekonomi kerakyatan untuk menunjukkan kemandirian bangsa.
"Rakyat mampu menunjukkan kemandirian bangsa dengan mengelola sumber daya ekonomi melalui koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah," kata dia.
Menurut Tri, Hari UMKM akan menjadi pengingat bagi pelaku UMKM untuk meneguhkan semangat kewirausahaan serta semangat membangun kedaulatan Bangsa Indonesia melalui ekonomi kerakyatan.
Sektor UMKM, kata Tri, merupakan poros perekonomian utama di DIY. Ia menyebutkan hingga saat ini terdapat lebih dari 231.000 UMKM yang tersebar di lima kabupaten/kota dengan berbagai sektor produksi.
Dalam Kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD DIY Dharma Setiawan berharap di era saat ini selain menggeluti penjualan produk barang, UMKM di DIY juga mulai melirik sektor penjualan jasa.
Sektor jasa, menurut Dharma, merupakan sektor bisnis yang menjanjikan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sektor jasa itu, ia mencontohkan, misalnya dapat diterapkan bersamaan dengan pengelolaan pariwisata di DIY.
"Kalau UMKM selalu disandingkan dengan produksi makanan kecil, kerajinan, dan sejenisnya, itu salah kaprah," kata dia.
(T.L007)
.