Sleman (Antara Jogja) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme membangun tiga situs maya untuk pencerahan, edukasi, dan literasi guna menangkal propaganda radikalisasi dan terorisme.
"Tiga situs dunia maya tersebut melalui wadah Pusat Media Damai (PDM). Tiga situs tersebut dapat diakses di www.damai.id, www.jalandamai.org, dan www.dutadamai.I`d," kata Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan Deradikalikasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Abdul Rahman Kadir di Sleman, Kamis.
Menurut dia, maksud situs tersebut untuk memberi konten atau muatan damai, tidak berbentuk hoax atau berita bohong, dan melawan konten yang tidak damai.
"Program ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Presiden Joko Widodo agar kementerian dan lembaga mengadakan kegiatan yang bersifat nasional mencegah serangan terorisme dalam bentuk hoax di dunia maya," katanya.
Abdul Rahman mengatakan, Kepala BNPT pernah bercerita setelah mengikuti rapat terbatas dengan Presiden, ada dua hal yang perlu dicermati yakni melakukan penegakan hukum secara tegas dan keras serta mengevaluasi media online yang terindikasi memproduksi berita bohong.
"Presiden meminta adanya gerakan literasi dan edukasi di dunia maya dan mengajak kampanye dunia maya berbudaya," katanya.
Ia mengatakan, berita hoax sudah sangat susah untuk dibendung, terlebih? dunia maya milik bersama sehingga semua orang bisa menyampaikan pendapatnya dan kecenderungan masyarakat malas menyeleksi dan melakukan verifikasi informasi yang diperoleh dari dunia maya.
"BNPT juga akan menambah duta damai di tujuh kota di Indonesia pada tahun ini, meliputi daerah Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Duta damai akan ditempatkan di kota-kota yang peminat dunia mayanya tinggi. Pada 2016, sudah ada empat duta damai di empat kota di Indonesia," katanya.
Hasil survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJI), kata dia, menunjukkan angka pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 132,7 juta orang dari total penduduk 256,2 juta jiwa.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 129,2 juta orang mengakses media sosial. Ada kenaikan signifikan jika dibandingkan pada 2014, angka pengguna interner sebesar 88,1 juta jiwa," katanya.
(U.V001)
"Tiga situs dunia maya tersebut melalui wadah Pusat Media Damai (PDM). Tiga situs tersebut dapat diakses di www.damai.id, www.jalandamai.org, dan www.dutadamai.I`d," kata Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan Deradikalikasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Abdul Rahman Kadir di Sleman, Kamis.
Menurut dia, maksud situs tersebut untuk memberi konten atau muatan damai, tidak berbentuk hoax atau berita bohong, dan melawan konten yang tidak damai.
"Program ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Presiden Joko Widodo agar kementerian dan lembaga mengadakan kegiatan yang bersifat nasional mencegah serangan terorisme dalam bentuk hoax di dunia maya," katanya.
Abdul Rahman mengatakan, Kepala BNPT pernah bercerita setelah mengikuti rapat terbatas dengan Presiden, ada dua hal yang perlu dicermati yakni melakukan penegakan hukum secara tegas dan keras serta mengevaluasi media online yang terindikasi memproduksi berita bohong.
"Presiden meminta adanya gerakan literasi dan edukasi di dunia maya dan mengajak kampanye dunia maya berbudaya," katanya.
Ia mengatakan, berita hoax sudah sangat susah untuk dibendung, terlebih? dunia maya milik bersama sehingga semua orang bisa menyampaikan pendapatnya dan kecenderungan masyarakat malas menyeleksi dan melakukan verifikasi informasi yang diperoleh dari dunia maya.
"BNPT juga akan menambah duta damai di tujuh kota di Indonesia pada tahun ini, meliputi daerah Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Duta damai akan ditempatkan di kota-kota yang peminat dunia mayanya tinggi. Pada 2016, sudah ada empat duta damai di empat kota di Indonesia," katanya.
Hasil survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJI), kata dia, menunjukkan angka pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 132,7 juta orang dari total penduduk 256,2 juta jiwa.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 129,2 juta orang mengakses media sosial. Ada kenaikan signifikan jika dibandingkan pada 2014, angka pengguna interner sebesar 88,1 juta jiwa," katanya.
(U.V001)