Bantul, (Antara Jogja) - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan mengatakan serangan hawa wereng batang coklat pada lahan pertanian padi harus sesegera mungkin dikendalikan agar tidak mengganggu produktivitas panen tanaman pangan tersebut.

"Wereng batang coklat itu harus dikendalikan, karena kalau kita gagal mengendalikannya, (tanaman padi) jadilah puso," kata Irjen usai Gerakan Tanam Jajar Legowo di Desa Panjangrejo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu.

Menurut dia, wereng batang coklat (WBC) merupakan hama yang hidup pada pangkal batang padi dengan siklus hidup antara tiga sampai empat minggu dan sulit dideteksi. Akan tetapi keberadaannya selalu mengancam kestabilan produksi padi nasional.

Irjen mengatakan, upaya pengendaliannya harus dilakukan dengan mengisolasi wilayah atau lahan pertanian yang pada musim tanam sebelumnya terkena serangan, dengan cara menanam benih varietas tahan wereng seperti di Dusun Gedangan Desa Panjangrejo Bantul.

"Penerapan di sini itu kita mencoba mengisolasi wilayah ini sebagai uji coba akankah wereng itu tahan dengan benih varietas tahan wereng yang kita sudah sengaja tanam ini dan memang ada batasan maksimalnya untuk kemudian kita kelola," katanya.

Isolasi dengan benih tahan wereng tersebut, kata dia, agar serangan wereng tidak berkembang ke wilayah lain. Lahan pertanian yang menjadi sasaran uji coba pengendalian hama WBC di wilayah Bantul ini seluas sekitar 25 hektare.

"Jangan sampai nanti ini (serangan) berkembang di satu demplot dan menyuburkan perkembangannya di wilayah lain, ini kita jaga di sini, dan kalaupun ada serangan kita bisa mengendalikannya," kata Irjen Kementan.

Sementara itu, Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta Arlyna B Pustika mengatakan, upaya pengendalian serangan hama WBC dilakukan dengan budidaya padi menggunakan teknologi Jajar Legowo Super di bulak Gedangan, Desa Panjangrejo, Bantul.

Menurut dia, teknologi Jajar Legowo Super WBC merupakan budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanam jajar legowo 2:1 dengan menggunakan varietas benih unggul tahan wereng, teknologi ini dihasilkan melalui penelitian dan pengkajian pada berbagai lokasi di Indonesia.

"Teknologi pengendalian WBC yang diterapkan pada demfarm seluas 25 hektare di bulak Kelompok Tani Tri Lestari Dusun Gedangan, Desa Panjangrejo ini diantaranya dengan penanaman varietas unggul tahan wereng, yaitu Inpari 31 dan Inpari 33," katanya.

Ia mengatakan, kemudian dengan melakukan `monitoring` rutin keberadaan wereng coklat sejak dari persemaian hingga menjelang panen, pembersihan singgang dan penanaman padi secara serempak dengan menggunakan mesin tanan Jarwo Transplanter.

"Teknologi budi daya padi jarwo super ini untuk perlindungan benih menggunakan pupuk hayati, pengomposan jerami saat olah tanah, pemanfaatan musuh alami, penanaman refugia dan penggunaan insektisida secara tepat," katanya. ***3***

(T.KR-HRI)

Pewarta : Heri Sidik
Editor : Luqman Hakim
Copyright © ANTARA 2024