Gunung Kidul (Antara Jogja) - Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Handayani Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya mencegah air keruh saat memasuki musim hujan.

Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Isnawan Febrianto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan setiap tahun masyarakat selalu mengeluhkan kualitas air yang buruk saat memasuki musim hujan.

"Kami berupaya agar distribusi maupun kualitas air selama musim hujan baik-baik saja," kata Isnawan.

Ia mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan terhadap sumber air.?Adapun yang dipantau, Sungai Bawah Tanah (SBT) Bribin, Semanu, SBT Seropan Semanu dan SBT Baron, Kemadang, Tanjungsari.

"SBT Bribin sedang dilakukan uji coba instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 100 liter per detik," katanya.

Isnawan mengatakan dengan meningkatnya debit air Bribin, nantinya jika sudah maksimal, seluruh Kecamatan Rongkop dan Tepus sudah bisa terlayani. Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan mengolah sumber air di Bribin I agar tidak keruh karena selama ini air langsung dialirkan ke pelanggan tanpa diolah.

"Besok akan kami olah terlebih dahulu," ucapnya.

Sementara Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani Pratomo Hadi menambahkan saat ini operasional Bribin I sudah melayani lebih dari 6.000 kepala keluarga, meliputi Kecamatan Rongkop, Girisubo, sebagian Semanu dan Tepus.

"Komitmen kami seluruh pipa terisi air, yang sudah terlayani pipanisasi sudah 69 persen, dengan cakupan 369.000 jiwa," ucapnya.?

Saat ini, kata dia, pihaknya tengah berada di lapangan bersama dengan Tim Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Strategis dari pemerintah pusat, akan terus melakukan pencarian sebanyak mungkin sumber air baru, yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengatasi kekeringan.

"Kemarin saya ke Tegalweru ada sumber, kemudian di Giripanggung juga ada sumber. Kalau itu memang sumber yang potensial ya tentu akan kami gali," katanya.



(U.KR-STR)

Pewarta : Oleh Sutarmi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024