Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menduduki peringkat 391 perguruan tinggi dunia versi "QS World University Ranking" yang dikeluarkan Kamis.
"Peringkat Universitas Gadjah Mada (UGM) itu naik 11 peringkat, yakni dari posisi 402 pada 2017 menjadi 391 pada 2018," kata Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM Prof Indra Wijaya Kusuma di Yogyakarta, Kamis.
Peningkatan peringkat UGM itu, menurut Indra, patut disyukuri karena kini banyak perguruan tinggi meramaikan perankingan dunia. Perhatian terhadap perankingan itu bukan hanya bermanfaat bagi perguruan tinggi, tetapi juga pemerintah.
"Bahkan, beberapa negara, seperti China, Rusia, Jerman, Malaysia, dan Indonesia mendukung perguruan tinggi di negaranya untuk dapat masuk dalam daftar peringkat prestisius tersebut," katanya.
Ia mengatakan, besarnya perhatian pemerintah Indonesia dalam konteks itu terlihat dari besarnya anggaran yang disalurkan ke beberapa perguruan tinggi agar mampu menembus peringkat lebih baik.
"UGM sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) juga diperintahkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenristekdikti melakukan upaya pembenahan untuk mencapai peringkat yang lebih baik," katanya.
Menurut dia, hasil pemeringkatan itu tidak lepas dari peran dan dukungan Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ika Dewi Ana, PhD, yang telah banyak memberikan dukungan untuk mendorong riset, publikasi, dan sitasi dari UGM.
"Tim percepatan peningkatan reputasi UGM itu bergerak cepat sehingga hasilnya maksimal," kata Indra.
"Peringkat Universitas Gadjah Mada (UGM) itu naik 11 peringkat, yakni dari posisi 402 pada 2017 menjadi 391 pada 2018," kata Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM Prof Indra Wijaya Kusuma di Yogyakarta, Kamis.
Peningkatan peringkat UGM itu, menurut Indra, patut disyukuri karena kini banyak perguruan tinggi meramaikan perankingan dunia. Perhatian terhadap perankingan itu bukan hanya bermanfaat bagi perguruan tinggi, tetapi juga pemerintah.
"Bahkan, beberapa negara, seperti China, Rusia, Jerman, Malaysia, dan Indonesia mendukung perguruan tinggi di negaranya untuk dapat masuk dalam daftar peringkat prestisius tersebut," katanya.
Ia mengatakan, besarnya perhatian pemerintah Indonesia dalam konteks itu terlihat dari besarnya anggaran yang disalurkan ke beberapa perguruan tinggi agar mampu menembus peringkat lebih baik.
"UGM sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) juga diperintahkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenristekdikti melakukan upaya pembenahan untuk mencapai peringkat yang lebih baik," katanya.
Menurut dia, hasil pemeringkatan itu tidak lepas dari peran dan dukungan Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ika Dewi Ana, PhD, yang telah banyak memberikan dukungan untuk mendorong riset, publikasi, dan sitasi dari UGM.
"Tim percepatan peningkatan reputasi UGM itu bergerak cepat sehingga hasilnya maksimal," kata Indra.