Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Komandan Skadron Pendidikan 104 Lanud Adisutjipto Letnan Kolonel Penerbang Mohammad Sugiyanto berharap para Siswa Mengenal Nusantara asal Kalimantan Tengah mampu meneladani semangat perjuangan pahlawan nasional Tjilik Riwut.
"Di Palangkaraya, Kalteng ada pahlawan dari TNI Angkatan Udara (AU) yang ikut berjuang merebut kemerdekaan RI yaitu Tjilik Riwut," kata Sugiyanto saat menjadi inspektur upacara penutupan kegiatan "Dua Hari Bersama TNI" di Kompleks Jupiter Adventure Zone (JAZ) Skadik 104, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa sore.
Dalam meneladani para pahlawan, menurut dia, para siswa berprestasi asal Kalteng bisa mencontoh semangat pantang menyerah yang dimiliki sosok Tjilik Riwut.
"Ada banyak hal positif yang bisa dipelajari antara lain semangat perjuangan para pahlawan kita," kata dia.
Selain disebut sebagai bapak pembangunan Provinsi Kalteng, pria yang wafat dalam usia 69 tahun juga dinobatkan sebagai tokoh pahlawan nasional dari kalangan masyarakat Dayak. Tjilik Riwut memiliki pangkat terakhir Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.
Kegiatan "Dua Hari Bersama TNI" yang berlangsung 13-14 Agustus 2018 merupakan bagian dari rangkaian Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang berlangsung di Yogyakarta.
Sugiyanto mengatakan meski cukup melelahkan, para peserta SMN Kalteng telah mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang positif selama digembleng dua hari di lingkungan TNI AU.
Menurut dia, para siswa bisa lebih mendalami bagaimana membangun rasa cinta Tanah Air, semangat bela negara, hingga kerja sama dalam tim.
"Kita bisa maju sukses apabila bergandengan tangan tidak terpecah-pecah sendiri tetapi maju bersama-sama. Itu yang kami harapkan untuk dibawa kembali pulang sebagai bekal," kata dia.
Humas Bandara Internasional Adisutjipto Liza Annindya Rahmadiani berharap kegiatan "Dua Hari Bersama TNI" mampu memberikan inspirasi bagi para siswa SMN Kalteng untuk menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi tantangan di masa depan.
"Kita antarkan mereka melalui kegiatan dua hari ini bersama TNI sehingga saat mereka kembali ke Palangkaraya bisa menjadi anak yang lebih kuat lagi menghadapi tantangan," kata dia.
Dalam upacara penutupan kegiatan "Dua Hari Bersama TNI", Letnan Kolonel Penerbang Mohammad Sugiyanto menyerahkan kembali 23 peserta SMN asal Kalimantan Tengah kepada pihak PT Angkasa Pura (AP) I yang diwakili Airport Operation and Services Department Head Bandara Adisutjipto Riyaman sebagai penanggung jawab SMN 2018 di Yogyakarta.
Sugiyanto juga menyematkan pin Jupiter Aerobatic Team (JAT) kepada para peserta SMN asal Kalteng.
Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan bagian dari program BUMN Hadir Untuk Negeri yang tujuannnya untuk menanamkan rasa bangga dan cinta Tanah Air sejak dini kepada siswa SMA/SMK/SLB.
Di Yogyakarta SMN digelar PT Angkasa Pura (AP) I selaku penanggung jawab bersama tiga BUMN lainnya, yakni PT Garuda Indonesia, PT Indonesia Re, dan PT Kliring Berjangka Indonesia.
Peserta SMN asal Kalimantan Tengah telah tiba di Yogyakarta pada Sabtu (11/8). Mereka akan berada di Yogyakarta selama sepekan untuk mempelajari beragam potensi budaya di Yogyakarta.
Sebaliknya, peserta SMN Yogyakarta telah diberangkatkan ke Kalimantan Tengah untuk mengikuti program serupa.
"Di Palangkaraya, Kalteng ada pahlawan dari TNI Angkatan Udara (AU) yang ikut berjuang merebut kemerdekaan RI yaitu Tjilik Riwut," kata Sugiyanto saat menjadi inspektur upacara penutupan kegiatan "Dua Hari Bersama TNI" di Kompleks Jupiter Adventure Zone (JAZ) Skadik 104, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa sore.
Dalam meneladani para pahlawan, menurut dia, para siswa berprestasi asal Kalteng bisa mencontoh semangat pantang menyerah yang dimiliki sosok Tjilik Riwut.
"Ada banyak hal positif yang bisa dipelajari antara lain semangat perjuangan para pahlawan kita," kata dia.
Selain disebut sebagai bapak pembangunan Provinsi Kalteng, pria yang wafat dalam usia 69 tahun juga dinobatkan sebagai tokoh pahlawan nasional dari kalangan masyarakat Dayak. Tjilik Riwut memiliki pangkat terakhir Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.
Kegiatan "Dua Hari Bersama TNI" yang berlangsung 13-14 Agustus 2018 merupakan bagian dari rangkaian Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang berlangsung di Yogyakarta.
Sugiyanto mengatakan meski cukup melelahkan, para peserta SMN Kalteng telah mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang positif selama digembleng dua hari di lingkungan TNI AU.
Menurut dia, para siswa bisa lebih mendalami bagaimana membangun rasa cinta Tanah Air, semangat bela negara, hingga kerja sama dalam tim.
"Kita bisa maju sukses apabila bergandengan tangan tidak terpecah-pecah sendiri tetapi maju bersama-sama. Itu yang kami harapkan untuk dibawa kembali pulang sebagai bekal," kata dia.
Humas Bandara Internasional Adisutjipto Liza Annindya Rahmadiani berharap kegiatan "Dua Hari Bersama TNI" mampu memberikan inspirasi bagi para siswa SMN Kalteng untuk menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi tantangan di masa depan.
"Kita antarkan mereka melalui kegiatan dua hari ini bersama TNI sehingga saat mereka kembali ke Palangkaraya bisa menjadi anak yang lebih kuat lagi menghadapi tantangan," kata dia.
Dalam upacara penutupan kegiatan "Dua Hari Bersama TNI", Letnan Kolonel Penerbang Mohammad Sugiyanto menyerahkan kembali 23 peserta SMN asal Kalimantan Tengah kepada pihak PT Angkasa Pura (AP) I yang diwakili Airport Operation and Services Department Head Bandara Adisutjipto Riyaman sebagai penanggung jawab SMN 2018 di Yogyakarta.
Sugiyanto juga menyematkan pin Jupiter Aerobatic Team (JAT) kepada para peserta SMN asal Kalteng.
Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan bagian dari program BUMN Hadir Untuk Negeri yang tujuannnya untuk menanamkan rasa bangga dan cinta Tanah Air sejak dini kepada siswa SMA/SMK/SLB.
Di Yogyakarta SMN digelar PT Angkasa Pura (AP) I selaku penanggung jawab bersama tiga BUMN lainnya, yakni PT Garuda Indonesia, PT Indonesia Re, dan PT Kliring Berjangka Indonesia.
Peserta SMN asal Kalimantan Tengah telah tiba di Yogyakarta pada Sabtu (11/8). Mereka akan berada di Yogyakarta selama sepekan untuk mempelajari beragam potensi budaya di Yogyakarta.
Sebaliknya, peserta SMN Yogyakarta telah diberangkatkan ke Kalimantan Tengah untuk mengikuti program serupa.