Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan penyelesaian pembangunan RSUD Tipe D di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, beroperasi tahun depan yang diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Sri Suhartanta di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pemkab tengah berupaya menyelesaikan pembangunan rumah sakit tipe D ini.
"Pembangunan tersebut sudah sampai tahap 2. Rumah sakit diupayakan 2019 sudah bisa beroperasi," katanya.
Dia mengatakan pembangunan RSUD Tipe D sebagai tanggung jawab pemkab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu meningkatnya kunjungan wisata membuat pemkab untuk memberikan pelayanan kesehatam yang cepat kepada masyarakat. Nantinya RS Saptosari akan dua layanan spesialis yakni anak dan kandungan ini mencapai Rp25 miliar.
"Tahap 1 pada 2017 lalu anggarannya mencapai Rp16 miliar, tahap kedua Rp25 miliar," katanya.
Sri mengatakan pelayanan kesehatan pada masyarakat, pemkab juga akan membangun Puskesmas Ponjong 2 dan Puskesmas Patuk 2 untuk menjadi rintisan Rumah Sakit Pratama Rawat Inap. Rencananya diusulkan tahun depan seiring menunggu penyelesaian DED.
"Proyeksi anggaran 2019 masih tahap awal seperti land clearing, jadi belum ada proyeksi atau anggaran yang ditetapkan," katanya.
Ketua DPRD Gunung Kidul Dhemas Kursiswanto berharap pemkab segera menyelesaikan pembangunan rumah sakit tipe D. Harapannya Dengan adanya rumah sakit di kawasan selatan diharapkan bisa mempermudah masyarakat.
"Dengan adanya pelayanan kesehatan yang optimal, diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk bsrobat dan tidak perlu jauh-jauh ke Wonosari," katanya.
Dhemas mengatakan, haknya akan melakukan pengawasan terhadap pembangunan RS Tipe D. "Kami akan kawal pembangunan itu," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Sri Suhartanta di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pemkab tengah berupaya menyelesaikan pembangunan rumah sakit tipe D ini.
"Pembangunan tersebut sudah sampai tahap 2. Rumah sakit diupayakan 2019 sudah bisa beroperasi," katanya.
Dia mengatakan pembangunan RSUD Tipe D sebagai tanggung jawab pemkab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu meningkatnya kunjungan wisata membuat pemkab untuk memberikan pelayanan kesehatam yang cepat kepada masyarakat. Nantinya RS Saptosari akan dua layanan spesialis yakni anak dan kandungan ini mencapai Rp25 miliar.
"Tahap 1 pada 2017 lalu anggarannya mencapai Rp16 miliar, tahap kedua Rp25 miliar," katanya.
Sri mengatakan pelayanan kesehatan pada masyarakat, pemkab juga akan membangun Puskesmas Ponjong 2 dan Puskesmas Patuk 2 untuk menjadi rintisan Rumah Sakit Pratama Rawat Inap. Rencananya diusulkan tahun depan seiring menunggu penyelesaian DED.
"Proyeksi anggaran 2019 masih tahap awal seperti land clearing, jadi belum ada proyeksi atau anggaran yang ditetapkan," katanya.
Ketua DPRD Gunung Kidul Dhemas Kursiswanto berharap pemkab segera menyelesaikan pembangunan rumah sakit tipe D. Harapannya Dengan adanya rumah sakit di kawasan selatan diharapkan bisa mempermudah masyarakat.
"Dengan adanya pelayanan kesehatan yang optimal, diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk bsrobat dan tidak perlu jauh-jauh ke Wonosari," katanya.
Dhemas mengatakan, haknya akan melakukan pengawasan terhadap pembangunan RS Tipe D. "Kami akan kawal pembangunan itu," katanya.