Sleman (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil meraih penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) tahun 2018 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
     
"Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr Supriano, M.Ed., kepada Bupati Sleman Sri Purnomo dalam acara Malam Anugerah Kihajar ke-7 tahun 2018, Jumat 12 Oktober di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta Pusat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Sri Wantini, Sabtu.
     
Menurut dia, Sekretaris Jenderal Kemendikbud.Didik Suhardi dalam pidatonya mengatakan bahwa kebutuhan akan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pendidikan sulit dihindari. Selain Karena tuntutan zaman, menurutnya hal tersebut dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Maka menurutnya penggunaan TIK dapat menjadikan proses belajar mengajar di Indonesia lebih baik dan bermutu.
     
Kemendikbud mengapresiasi kepada daerah yang sudah berupaya keras dalam memajukan pendidikan dengan mendayagunakan TIK di wilayahnya.
     
Sri Wantini mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar di Kabupaten Sleman ke depannya.
     
Dia berharap prestasi ini dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan lagi demi terwujudnya kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman yang lebih baik lagi.
     
"Sekarang kan kita mendapatkan kategori Pertama, harapan saya tahun depan minimal mendapatkan kategori Madya," katanya.
     
Bupati Sleman Sri Purnoko mengaku bangga dengan prestasi yang mampu diraih Pemerintah Kabupaten Sleman tersebut. Dia mengatakan bahwa pihaknya memang memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan di Kabupaten Sleman.
     
"Untuk membangun kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman, salah satunya dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan TIK," katanya.
     
Ia mengatakan, hal ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses belajar mengajar siswa.
     
"Kami mendorong pendidikan kita ini untuk menggunakan TIK. Karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan ini berkembang dengan cepat, jadi anak-anak agar bisa merespon dengan cepat sehingga tidak ketinggalan," katanya.
     
Penghargaan Kihajar merupakan apresiasi dari Kemendikbud kepada pemerintah kabupaten/kota dan provinsi yang mampu memanfaatkan TIK untuk kebutuhan pendidikan di daerahnya.
     
Ada sebanyak 16 penerima penghargaan Kihajar tahun 2018 ini, yang terdiri dari lima pemerintah provinsi, tujuh pemerintah kota dan lima pemerintah kabupaten.
   
Sebelumnya, proses penilaian dilakukan sejak Juni hingga Agustus 2018 oleh tim juri yang terdiri dari akademisi Perguruan Tinggi, pakar TIK, komunitas TIK dan pihak Kemendikbud. Adapun penerima penghargaan dibagi menjadi empat kategori, diantaranya kategoti Utama, Madya, Pertama dan Khusus.

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2025