Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Divisi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Bukalapak mengadakan pelatihan tentang strategi dasar kewirausahaan untuk pelaku usaha kecil dan menengah bertajuk "Warungnaikkelas".
"Warungnaikkelas itu merupakan wadah yang diberikan Bukalapak melalui kegiatan yang diselenggarakan LPKA UMY kepada agen serta mitra Bukalapak untuk mendirikan warung masa kini," kata Vice President Bukalapak Rahmat Danu Andika di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, sasaran dari strategi itu adalah warung-warung atau retail kecil maupun menengah di mana hal tersebut sesuai dengan visi misi Bukalapak. Usaha-usaha retail atau yang biasa disebut warung tradisional perlu kerja sama dalam membangun perekonomian sehingga warung-warung yang tadinya kecil bisa naik kelas.
"Salah satunya dengan menjalin mitra bersama Bukalapak, karena Bukalapak merupakan perusahaan teknologi yang mencoba memberikan kemudahan dalam menghadapi era digital serta arus ekonomi berbasis 'online' yang semakin berkembang pesat di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan ide baru yang dimiliki Bukalapak itu berangkat dari inovasi di mana warung kecil bisa mendapatkan barang dagangannya lewat aplikasi Mitra Bukalapak. Di dalam aplikasi itu Bukalapak menyediakan barang-barang yang kemudian bisa didapatkan oleh warung dengan hanya bertransaksi "online", tanpa harus mendatangi tempat mereka biasa memborong dagangan.
"Mitra Bukalapak yang sudah bergabung akan mendapat kemudahan serta efisiensi waktu dengan suplai barang yang terdapat dalam aplikasi. Misalnya, transaksi hari ini, maka hari ini juga barang akan dikirimkan," katanya.
Menurut dia, Bukalapak sudah bekerja sama dengan 20 gudang produk untuk dijadikan penyuplai barang, dan tentu target ke depannya bisa lebih banyak lagi, karena terdapat 430 ribu warung yang sudah menjadi mitra Bukalapak.
"Tidak hanya kepada pemilik warung saja, LPKA UMY bersama Bukalapak juga memberikan materi tentang kewirausahaan kepada mahasiswa UMY dari berbagai jurusan. Kami memberikan gambaran cara memulai usaha di bidang 'online' kepada mahasiswa," katanya.
"Warungnaikkelas itu merupakan wadah yang diberikan Bukalapak melalui kegiatan yang diselenggarakan LPKA UMY kepada agen serta mitra Bukalapak untuk mendirikan warung masa kini," kata Vice President Bukalapak Rahmat Danu Andika di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, sasaran dari strategi itu adalah warung-warung atau retail kecil maupun menengah di mana hal tersebut sesuai dengan visi misi Bukalapak. Usaha-usaha retail atau yang biasa disebut warung tradisional perlu kerja sama dalam membangun perekonomian sehingga warung-warung yang tadinya kecil bisa naik kelas.
"Salah satunya dengan menjalin mitra bersama Bukalapak, karena Bukalapak merupakan perusahaan teknologi yang mencoba memberikan kemudahan dalam menghadapi era digital serta arus ekonomi berbasis 'online' yang semakin berkembang pesat di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan ide baru yang dimiliki Bukalapak itu berangkat dari inovasi di mana warung kecil bisa mendapatkan barang dagangannya lewat aplikasi Mitra Bukalapak. Di dalam aplikasi itu Bukalapak menyediakan barang-barang yang kemudian bisa didapatkan oleh warung dengan hanya bertransaksi "online", tanpa harus mendatangi tempat mereka biasa memborong dagangan.
"Mitra Bukalapak yang sudah bergabung akan mendapat kemudahan serta efisiensi waktu dengan suplai barang yang terdapat dalam aplikasi. Misalnya, transaksi hari ini, maka hari ini juga barang akan dikirimkan," katanya.
Menurut dia, Bukalapak sudah bekerja sama dengan 20 gudang produk untuk dijadikan penyuplai barang, dan tentu target ke depannya bisa lebih banyak lagi, karena terdapat 430 ribu warung yang sudah menjadi mitra Bukalapak.
"Tidak hanya kepada pemilik warung saja, LPKA UMY bersama Bukalapak juga memberikan materi tentang kewirausahaan kepada mahasiswa UMY dari berbagai jurusan. Kami memberikan gambaran cara memulai usaha di bidang 'online' kepada mahasiswa," katanya.